Kuliah 1
PSP 2020
Manajemen Mutu Terpadu
1.
Pengertian Manajemen Mutu
Terpadu
Manajemen Mutu Terpadu
(MMT) atau dikenal dengan Total Quality
Manajement (TQM) merupakan suatu sistem nilai yang mendasar dan komperhensip
dalam mengelola organisai dengan tujuan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan
dalam jangka panjang dengan memberikan perhatian secara khusus pada tercapainya
kepuasan pelanggan dengan tetap memperhatikan secara memadai terhadap
terpenuhinya kebutuhan seluruh stakeholders organisasi yang
bersangkutan (yuniasari,
2012).
Mutu terkait dengan kualitas.
Menurut (Mukhopadhyay,
2020)
setidaknya terdapat 5 komponen kualitas yaitu effectiveness, efieciency,
equality, relevance, dan sustainability. Efektif terkait dengan tercapainya
tujuan. Efisiensi terkait dengan pengaturan biaya. Equality berarti memberikan
kesempatan kepada semua pihak. Relevance dan sustainability saling berhubungan
karena organisasi dianggap relevan dengan zaman bila berkelanjutan karena
memiliki tujuan yang jelas, dan mampu memenuhi permintaan pelanggan.
2.
Ruang Lingkup Manajemen
Mutu Terpadu
Menurut
Pambreni
dkk. (2019)
manajemen mutu terpadu atau total quality manajement memiliki 4 kerang
konseptual yaitu customer focus, continual improvement, strategically based,
dan total employee involment.
Customer
focus berarti menjadikan pelanggan (customer) sebagai faktor penting dalam
keberhasilan organisasi. Pambreni
dkk. (2019)
pelanggan merupakan titik awal dari inisiatif kualitas. Karenanya Organisasi
harus mengidentifikasi kebutuhan pelanggan saat ini dan di masa depan, memenuhi
permintaan pelanggan, dan berusaha untuk melebihi harapan pelanggan karena
organisasi mana pun bergantung pada pelanggan (Evans,
2017)
Continual
improvement berarti pengembangan secara berkelanjutan. Goetsch
(2016)
menjelaskan bahwa kualitas produk merupakan kunci keberhasilan sebuah produksi.
Untuk itu kualitas perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Layanan kualitas
produksi secara terus menerus merupakan langkah dalam mencapai tujuan
organisasi. Karenanya organisasi harus melakukan perbaikan sistem secara terus
menerus.Perbaikan berkelanjutan diakui sebagai
aspek yang paling berguna untuk meningkatkan daya saing, efisiensi, kualitas,
dan kinerja (Li dkk.,
2016)
Goetsch
(2016)
mengatakan bahwa rencana strategis organisasi yang berkualitas dirancang untuk
memberikan keunggulan kompetitif berkelanjutan di pasaar. Keungulan kompetitif
mendorong organisasi dalam mencapai kualitas terkemuka dari waktu ke waktu.
Untuk mencapai keunggulan kompetiti diperlukan kepemimpinan
berkualitas (Evans,
2017).
Keterlibatan total karyawan dan kerja tim dapat
menumbuhkan motivasi dan kesuksesan karyawan melalui peluang untuk belajar dan
melatih keterampilan baru. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, dan motivasi
tenaga kerja akan memimpin kesuksesan perusahaan (Evans,
2017). Studi Sofijanova
& Zabijakin-Chatleska (2013) mengindikasikan bahwa melibatkan karyawan secara
efektif memiliki dampak positif pada persepsi kinerja organisasi. People
Management (dalam penelitian ini Total Keterlibatan Karyawan) adalah salah satu
dari empat elemen TQM yang memiliki kontribusi signifikan terhadap kinerja
keuangan dan operasional (Abusa
& Gibson, 2013).
Customer focus
|
Continual improvement
|
Organization Performance
|
Strategically based
|
Total Employee Involvement
|
(Pambreni
dkk., 2019)
Referensi
Abusa, F.,
& Gibson, P. (2013). TQM implementation in developing countries: A case
study of the Libyan industrial sector. Faculty of Engineering and
Information Sciences - Papers: Part A, 693–711.
https://doi.org/10.1108/BIJ-01-2012-0003
Evans, J. R. (2017). Quality &
Performance Excellence, 8th Edition—Cengage.
https://www.cengage.com/c/quality-performance-excellence-8e-evans/9781305662223PF/
Goetsch, D. L. (2016). Goetsch &
Davis, Quality Management for Organizational Excellence: Introduction to Total
Quality, 8th Edition | Pearson.
https://www.pearson.com/us/higher-education/program/Goetsch-Quality-Management-for-Organizational-Excellence-Introduction-to-Total-Quality-8th-Edition/PGM97044.html
Li, J., Papadopoulos, C. T., &
Zhang, L. (2016). Continuous improvement in manufacturing and service systems. International
Journal of Production Research, 54(21), 6281–6284.
https://doi.org/10.1080/00207543.2016.1228235
Mukhopadhyay, M. (2020). Total
Quality Management in Education. SAGE Publishing India.
Pambreni, Y., Khatibi, A., Azam, S.,
& Tham, J. (2019). The influence of total quality management toward
organization performance. Management Science Letters, 9(9),
1397–1406.
Sofijanova, E., &
Zabijakin-Chatleska, V. (2013). Employee involvement and organizational
performance: Evidence from the manufacturing sector in Republic of Macedonia.
The International Scientific Conference “Business and Regional Development,”
Trakia University, Bulgaria. http://eprints.ugd.edu.mk/8225/
yuniasari. (2012, Mei 14). Pengertian
Manajemen Mutu Terpadu-MMT (Total Quality Management-TQM). manajemen mutu
terpadu dalam pendidikan.
https://manajemenmututerpadudalampendidikan.wordpress.com/2012/05/14/pengertian-manajemen-mutu-terpadu-mmt-total-quality-management-tqm-2/