Sunday, July 19, 2020

PSP 1 2020 Manajemen Mutu Terpadu


Kuliah 1
PSP 2020
Manajemen Mutu Terpadu


1.    Pengertian Manajemen Mutu Terpadu
Manajemen Mutu Terpadu (MMT)  atau dikenal dengan Total Quality Manajement (TQM) merupakan suatu sistem nilai yang mendasar dan komperhensip dalam mengelola organisai dengan tujuan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dalam jangka panjang dengan memberikan perhatian secara khusus pada tercapainya kepuasan pelanggan dengan tetap memperhatikan secara memadai terhadap terpenuhinya kebutuhan seluruh stakeholders organisasi yang bersangkutan (yuniasari, 2012).
Mutu terkait dengan kualitas. Menurut (Mukhopadhyay, 2020) setidaknya terdapat 5 komponen kualitas yaitu effectiveness, efieciency, equality, relevance, dan sustainability. Efektif terkait dengan tercapainya tujuan. Efisiensi terkait dengan pengaturan biaya. Equality berarti memberikan kesempatan kepada semua pihak. Relevance dan sustainability saling berhubungan karena organisasi dianggap relevan dengan zaman bila berkelanjutan karena memiliki tujuan yang jelas, dan mampu memenuhi permintaan pelanggan.
2.    Ruang Lingkup Manajemen Mutu Terpadu
Menurut Pambreni dkk. (2019) manajemen mutu terpadu atau total quality manajement memiliki 4 kerang konseptual yaitu customer focus, continual improvement, strategically based, dan total employee involment.
Customer focus berarti menjadikan pelanggan (customer) sebagai faktor penting dalam keberhasilan organisasi. Pambreni dkk. (2019) pelanggan merupakan titik awal dari inisiatif kualitas. Karenanya Organisasi harus mengidentifikasi kebutuhan pelanggan saat ini dan di masa depan, memenuhi permintaan pelanggan, dan berusaha untuk melebihi harapan pelanggan karena organisasi mana pun bergantung pada pelanggan (Evans, 2017)
Continual improvement berarti pengembangan secara berkelanjutan. Goetsch (2016) menjelaskan bahwa kualitas produk merupakan kunci keberhasilan sebuah produksi. Untuk itu kualitas perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Layanan kualitas produksi secara terus menerus merupakan langkah dalam mencapai tujuan organisasi. Karenanya organisasi harus melakukan perbaikan sistem secara terus menerus.Perbaikan berkelanjutan diakui sebagai aspek yang paling berguna untuk meningkatkan daya saing, efisiensi, kualitas, dan kinerja (Li dkk., 2016)
Goetsch (2016) mengatakan bahwa rencana strategis organisasi yang berkualitas dirancang untuk memberikan keunggulan kompetitif berkelanjutan di pasaar. Keungulan kompetitif mendorong organisasi dalam mencapai kualitas terkemuka dari waktu ke waktu. Untuk mencapai keunggulan kompetiti diperlukan kepemimpinan berkualitas (Evans, 2017).
Keterlibatan total karyawan dan kerja tim dapat menumbuhkan motivasi dan kesuksesan karyawan melalui peluang untuk belajar dan melatih keterampilan baru. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan, dan motivasi tenaga kerja akan memimpin kesuksesan perusahaan (Evans, 2017). Studi Sofijanova & Zabijakin-Chatleska (2013) mengindikasikan bahwa melibatkan karyawan secara efektif memiliki dampak positif pada persepsi kinerja organisasi. People Management (dalam penelitian ini Total Keterlibatan Karyawan) adalah salah satu dari empat elemen TQM yang memiliki kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dan operasional (Abusa & Gibson, 2013).

Customer focus
    
      Continual improvement
                                                                                                   Organization Performance
  Strategically based

          Total Employee Involvement

(Pambreni dkk., 2019)




Referensi
Abusa, F., & Gibson, P. (2013). TQM implementation in developing countries: A case study of the Libyan industrial sector. Faculty of Engineering and Information Sciences - Papers: Part A, 693–711. https://doi.org/10.1108/BIJ-01-2012-0003
Evans, J. R. (2017). Quality & Performance Excellence, 8th Edition—Cengage. https://www.cengage.com/c/quality-performance-excellence-8e-evans/9781305662223PF/
Goetsch, D. L. (2016). Goetsch & Davis, Quality Management for Organizational Excellence: Introduction to Total Quality, 8th Edition | Pearson. https://www.pearson.com/us/higher-education/program/Goetsch-Quality-Management-for-Organizational-Excellence-Introduction-to-Total-Quality-8th-Edition/PGM97044.html
Li, J., Papadopoulos, C. T., & Zhang, L. (2016). Continuous improvement in manufacturing and service systems. International Journal of Production Research, 54(21), 6281–6284. https://doi.org/10.1080/00207543.2016.1228235
Mukhopadhyay, M. (2020). Total Quality Management in Education. SAGE Publishing India.
Pambreni, Y., Khatibi, A., Azam, S., & Tham, J. (2019). The influence of total quality management toward organization performance. Management Science Letters, 9(9), 1397–1406.
Sofijanova, E., & Zabijakin-Chatleska, V. (2013). Employee involvement and organizational performance: Evidence from the manufacturing sector in Republic of Macedonia. The International Scientific Conference “Business and Regional Development,” Trakia University, Bulgaria. http://eprints.ugd.edu.mk/8225/
yuniasari. (2012, Mei 14). Pengertian Manajemen Mutu Terpadu-MMT (Total Quality Management-TQM). manajemen mutu terpadu dalam pendidikan. https://manajemenmututerpadudalampendidikan.wordpress.com/2012/05/14/pengertian-manajemen-mutu-terpadu-mmt-total-quality-management-tqm-2/