STAI DUBA
Kuliah 9
Dasar-Dasar Manajemen
Pengambilan Keputusan
1.
Pengertian
Pengambilan keputusan
adalah suatu pendekatan
yang sistematis terhadap hakikat suatu
masalah, pengumpulan fakta-fakta
dan data, penentuan
yang matang dari alternatif
yang dihadapi dan mengambil tindakan
yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang
paling tepat.
Pengambilan keputusan
merupakan proses atau rangkaian
kegiatan menganalisis berbagai
fakta, informasi, data
dan teori atau pendapat yang
akhirnya sampai pada
satu kesimpulan yang
dinilai paling baik
dan tepat. Pengambilan keputusan
membutuhkan rangkaian proses
terstruktur agar menghasilkan
suatu perubahan terhadap organisasi ke arah yang lebih baik[1].
2.
Tujuan
Pengambilan Keputusan
Tujuan pengambilan
keputusan yaitu untuk memperoleh pilihan terbaik dari alternatif-alternatif
pilihan yang ada agar tujuan yang ingin dicapai berjalan dengan baik. Tujuan pengambilan
keputusan dibedakan menjadi dua yaitu tujuan yang bersifat tunggal dan tujuan
yang bersifat ganda.
Tujuan bersifat
tunggal terjadi bila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah
saja dan tidak ada kaitannya dengan masalah lain. Tujuan yang bersifat ganda terjadi
jika keputusan yang dilakukan menyangkut lebih dari satu masalah baik bersifat
kontradiktif maupun tidak kontradiktif[2].
3.
Tahapan
Pengambilan Keputusan
Tahapan pengambilan
keputusan yaitu:
a.
Menetapkan tujuan
dan sasaran khusus
serta mengukur hasilnya. tujuan dan sasaran telah ditetapkan
dengan baik, akan memengaruhi hasil
yang dicapai dan
ukuran yang digunakan
dalam mencapai tujuan dan sasaran
organisasi
b.
mengidentifikasi persoalan. Persoalan dapat
juga terletak pada
rendahnya hasil yang
dicapai, dibandingkan dengan sasaran,
atau sasaran yang
terlalu tinggi sehingga
hasil tidak dapat dicapai,
sehingga membutuhkan alternatif
atau cara lain
untuk mencapai hasil yang seimbang dengan tujuan dan sasaran
c.
mengembangkan alternatif
atau pemecahan.
d.
melakukan evaluasi
alternatif an dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan pada tahap pertama,
untuk memberikan hasil yang paling menguntungkan atau memberikan kerugian sekecil-kecilnya.
e.
memilih satu
alternatif dari beberapa
alternatif yang telah dievaluasi.
f.
melaksanakan keputusan dari alternatif yang telah dipilih
secara efektif dan efisien agar sasaran dapat tercapai.
g.
pengendalian dan
evaluasi untuk menjamin bahwa hasil
nyata akan konsisten
dengan hasil yang
direncanakan saat pengambilan
keputusan [3].
4.
Teknik dan
Model Pengambilan Keputusan
Terdapat dua
pendekatan yang dapat
digunakan dalam pengambilan
keputusan organisasi yaitu pendekatan
yang bersifat pragmatis
dan prosedural.
a.
Pendekatanpragmatis dilakukan
dengan melihat hasil
yang ingin dicapai
dengan cara meningkatkan mutu
keputusan yang diambil
dengan menggabungkan antara rasionalitas dan reativitas, mempertimbangkan berbagai
alternatif yang wajar
dan relevan, adanya informasi
yang nyata, lengkap
dan dapat dipercaya sebagai dasar melakukan analisis yang diperlukan.
b.
Pendekatan prosedural
dilakukan dengan menilai suatu
keputusan berdasarkan proses
yang digunakan dalam
pengambilan keputusan [4]).
Adapun model yang
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu model optimasi atau
rasional, model satisficing, dan
model mixed-scanning.
a. Model optimasi atau rasional
digunakan untuk mempertimbangkan sasaran
dengan keterbatasan yang
ada, sikap pengambil keputusan,
norma ataukebijakan organisasi
berperan penting untuk menentukan kriteria dengan hasil
terbaik yang mungkin dicapai. Penyusunan alternatif dilakukan dengan
memperkirakan kemungkinan timbulnya
akibat yang akan
datang (Ivancevich dkk., 2011).
b. Model satisficing merupakan pengambilan keputusan dengan memilih alternatif
solusi pertama yang
memenuhi kriteria keputusan,
tidak berusaha menyusun semua alternatif yang
mungkin untuk menjadi
keputusan terbaik, namun
alternatif pertama yang akan
digunakan dalam pemecahan
masalah. Model ini
akan ditujukan pada sesuatu
yang dibutuhkan secara
mendesak dan karena
setiap alternatif yang
dinilai tidak dilakukan perbandingan
dengan alternatif-alternatif lain
(Sobirin, 2007).
c. Model mixed-scanningdilakukan
dengan berusaha mencari,
mengumpulkan, memproses, menilai, dan
mempertimbangkan informasi yang
berkaitan dengan menjatuhkan pilihan tertentu. Penggunaan
model tersebut dilakukan dengan keputusan fundamental dibuat setelah melakukan
pengkajian terhadap seluruh alternatif yang paling mungkin, yang dikaitkan
dengan tujuan dan
sasaran organisasi. Model
ini dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan besar yang
memiliki jangka panjang
dan keputusan dengan ruang
lingkup terbatas [5].
5.
Faktor
yang Memengaruhi Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan
juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat berasal dari
lingkungan internal atau
eksternal. Faktor eksternal
yang dapat memengaruhi antara
lain kedudukan, masalah,
situasi serta pengaruh
dari organisasi lain.
Faktor internal
yang dapat memengaruhi
pengambilan eputusan yaitu kepribadian atau
tingkah laku dan
pengalaman.
Referensi
Gibson J, Ivanecevich
J, Donelly J.
1992. Organisasi dan Manajemen
Perilaku, Struktur dan Proses . Terjemahan Djoerban Wahid. Jakarta: Erlangga.
Ivancevich, John M,
Michael T. 2011. Organizational Behavior
and Management .New York: McGrow-Hill
Irvin.
Mueller J. 2014.
Alternative organizational design
and its impact
on the future
of work. Journal of Strategic Innovation and Sustainability . 9(1): 48 -
58.
Siagian. Sondang P.
1986. Sistem Informasi Untuk Pengambilan Keputusan .
Jakarta: Gunung Agung
Sobirin A. 2007.Budaya Organisasi. Yogyakarta: UUP STIM YKPN.
Sola E. 2018. Decision making: sebuah telaah awal. Jurnal Idaarah. 2(2):
1019.
[1] Siagian. Sondang
P. 1986. Sistem Informasi
Untuk Pengambilan Keputusan . Jakarta: Gunung Agung
[2] “Tujuan dan
Fungsi Pengambilan Keputusan,” accessed December 7, 2022,
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2018/09/tujuan-dan-fungsi-pengambilan-keputusan.html.
[3] Gibson J,
Ivanecevich J, Donelly
J. 1992. Organisasi dan
Manajemen Perilaku, Struktur dan
Proses . Terjemahan Djoerban Wahid. Jakarta: Erlangga.
[4] Mueller J.
2014. Alternative organizational design
and its impact
on the future
of work. Journal of Strategic Innovation and Sustainability .
9(1): 48 - 58.
[5] Sola E. 2018. Decision
making: sebuah telaah awal. Jurnal Idaarah. 2(2): 1019.