Tuesday, October 12, 2021

KULIAH 5 MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

 

Kuliah 5 Manajemen Perpustakaan

 Manajemen Koleksi Perpustakaan

1.       Pengertian Manajemen Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber
informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan. Secara keseluruhan isinya mengandung bahan-bahan yang semuanya dapat menunjang program kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah, baik program yang bersifat kurikuler maupun yang ekstra kurikuler[1].

Koleksi perpustakaan adalah semua bahan perpustakaan yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi[2].

Manajemen Koleksi adalah pengorganisasian dan pembinaan yang mencakup prinsip-prinsip pengembangan koleksi, pemenuhan kebutuhan-kebutuhan para pengguna sebagai tujuan utama, mengusahakan cara alternatif pemerolehan dokumen dan informasi guna melengkapi koleksi yang telah ada[3].

2.        Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah

Koleksi perpustakaan terdiri dari 4 jenis yaitu media cetak,
media elektronik atau digital, media film dan media gabungan antara film, digital dan elektronik[4]. Media cetak misalnya buku, buku ajar atau buku teks, buku pegangan, buku kamus, buku ensiklopedia, buku almanak, buku direktori, buku biografi, majalah, surat kabar[5],

 

 

3.        Manajemen Pengelolaan Koleksi Perpustakaan

Manajemen pengembangan koleksi adalah rangkaian kegiatan sistematis yang setidaknya mencakup perencanaan, pengorganisasian, penyelenggaraan dan pengawasan. Berikut uraian penjelasan dari fungsi-fungsi tersebut :

a.    Perencanaan pengembangan koleksi adalah kegiatan menghubungkan informasi dan fakta untuk menentukan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan selama proses pengadaan atau pengembangan koleksi.

b.    Pengorganisasian dalam pengembangan koleksi meliputi kegiatan mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting, serta pembagian tugas dan wewenang kepada staf perpustakaan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.

c.    Pelaksanaan dalam pengembangan koleksi merupakan proses
pengadaan bahan pustaka atau koleksi dalam rangka meningkatkan kuantitas koleksi. Pengadaan koleksi dilaksanakan berdasarkan hasil perencanaan, yangmana dalam prosesnya meliputi koordinasi dan pengarahan.

d.   Pengawasan dalam pengembangan koleksi adalah kegiatan menilai kesesuaian koleksi berdasarkan dokumen rencanan pengadaan koleksi dengan hasil atau koleksi yang diterima.

 

 

4.        Pengembangan koleksi perpustakaan

Pengembangan koleksi merupakan proses sistematik terhadap upaya perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka yang mencakup: Penyusunan kebijakan seleksi, Penilaian kebutuhan pemustaka, Analisis koleksi, Penyeleksian, Rencana berbagi sumber, evaluasi. Pengembangan koleksi adalah suatu istilah yang digunakan secara luas di dunia perpustakaan untuk menyatakan jenis bahan pustaka yang harus diadakan oleh perpustakaan[6]

 

Tujuan pengembangan koleksi menurut Subekti Madirani adalah:

a.    Menyediakan koleksi sesuai dengan kebutuhan komunitas perpustakaan.

b.    Menyediakan koleksi yang relevan dengan maksud dan tujuan lembaga induk organisasi perpustakaan.

c.    Menyediakan koleksi yang peka terhadap berbagai perubahan atau perkembangan lingkungan strategis komunitas perpustakaan.

d.   Menyediakan koleksi yang relatif lengkap dan beragam, baik dari segi disiplin ilmu pengetahuan maupun format bahan perpustakaan.

 

5.        Metode Pengadaan koleksi Perpustakaan

Metode pengadaan koleksi perpustakaan di antaranya ialah
melalui pembelian, hadiah, tukar menukar, pinjaman. Metode lain yang bisa digunakan ialah membeli kepada perpustakaan atau lembaga lain yang menjual koleksi hasil penyiangan, mengajukan permin
taan kepada situs online penyedia buku gratis, melakukan tukar menukar dengan koleksi yang telah dilakukan duplikat, serta meminjam koleksi dengan syarat yang mudah[7].

 

Referensi

Afrizal, Afrizal. “MENGENAL KOLEKSI PERPUSTAKAAN.” Jurnal Imam Bonjol: Kajian Ilmu Informasi Dan Perpustakaan 3, no. 2 (September 7, 2019): 111–18.

Fuady, Najmi. “Metode pengadaan koleksi di perpustakaan.” Al-Kuttab : Jurnal Kajian Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan 2, no. 2 (November 30, 2020): 1–10. https://doi.org/10.24952/ktb.v2i2.2470.

Prytherch, Ray. Harrod's Librarians' Glossary and Reference Book. Accessed October 12, 2021. https://www.academia.edu/39300019/HARRODS_LIBRARIANS_GLOSSARY_AND_REFERENCE_BOOK.

Sukwana, Iman. “PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN | Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Banten,” January 27, 2021. https://dpk.bantenprov.go.id/Layanan/topic/327.

Soejono, Trimo 1998. Pembinaan KoleksiPerustakaan danPengetahuanLiteratur. Medan: Pembinaan Perpustakaan Sumatera Utara

 



[1] Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar. Pedoman penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta: Kencana, 2005)

[2]Soejono, Trimo 1998. Pembinaan KoleksiPerustakaan danPengetahuanLiteratur. Medan: Pembinaan Perpustakaan Sumatera Utara

[3] Ray Prytherch, Harrod's Librarians' Glossary and Reference Book, accessed October 12, 2021, https://www.academia.edu/39300019/HARRODS_LIBRARIANS_GLOSSARY_AND_REFERENCE_BOOK.

[4] Afrizal Afrizal, “MENGENAL KOLEKSI PERPUSTAKAAN,” Jurnal Imam Bonjol: Kajian Ilmu Informasi Dan Perpustakaan 3, no. 2 (September 7, 2019): 111–18.

[5] Afrizal.

[6] Iman Sukwana, “PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN | Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Banten,” January 27, 2021, https://dpk.bantenprov.go.id/Layanan/topic/327.

[7] Najmi Fuady, “Metode pengadaan koleksi di perpustakaan,” Al-Kuttab : Jurnal Kajian Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan 2, no. 2 (November 30, 2020): 1–10, https://doi.org/10.24952/ktb.v2i2.2470.

Monday, October 11, 2021

KULIAH 5 ADMINISTRASI PENDIDIKAN

 

Kuliah 5

Administrasi Pendidikan

 Administrasi Kurikulum

 

A.      Pengertian

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003)[1]. Administrasi kurikulum adalah seluruh kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh serta pembinaan kontinyu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Ary H. Gunawan)[2].

 

B.   Kegiatan Administrasi Kurikulum

1.    Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru

2.    Kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik

3.    Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh civitas akademika atau warga sekolah/lembaga pendidikan

  

1.    Kegiatan yang berhubungan dengan guru

Pembagian jam mengajar.

1)   Beban kerja guru (PNS) sebanyak 24 jam pelajaran dan sebanyak-banyaknya 40 jam pelajaran dalam satu minggu. Beban kerja ini berdasarkan UU nomor 14/2005 tentang guru dan dosen pasal 35 ayat 2 dinyatakan bahwa beban kerja Guru dan Dosen sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya  40 jam tatap muka dalam satu minggu[3].

2)   Tugas dalam mengikuti jadwal pelajaran

Ada tiga jenis jadwal pelajaran untuk guru yaitu; jadwal pelajaran kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

3)   Tugas guru dalam kegiatan  PBM

Tugas ini merupakan serangkaian kegiatan pengajaran / instruksional untuk mencapai hasil pengajaran yang optimal, yaitu:

-       Membuat persiapan / perencanaan pembelajaran

-       Melaksanakan pengajaran

-       Mengevaluasi hasil pengajaran

2.  Kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik

Kegiatan-kegiatn yang berhubungan dengan peserta didik tertera dalam jadwal kegiatan belajar yang telah disusun oleh sekolah beserta jadwal tes/ulangan/ujian dan jadwal kegiatan belajar yang diatur sendiri oleh siswa dalam strategi menyukseskan hasil studinya.

3.   Kegiatan yang behubungan dengan seluruh civitas akademika

Kegiatan ini merupakan sinkronisasi segala kegiatan sekolah yang kurikuler, ekstrakurikuler, akademik / non akademik, hari-hari kerja, libur, karyawisata, hari-hari besar nasional agama dan sebagainya. 

 

C.  Pengelolaan kurikulum

1.    Penyusunan jadwal pelajaran

No

Jam

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Sabtu

1

 

 

 

 

 

 

 

2

 

 

 

 

 

 

 

3

 

 

 

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

 

2.    Pembagian tugas guru

Pembagian tugas guru tertera dalam jadwal pelajaan. Sehingga setelah jadwal pelajaran tersusun, berarti tugas guru bidang sudah terbagi sesuai dengan bidang keahlianya masing-masing.

3.    Pembinaan pembuatan RPP

     Basis pelaksanaan administrasi di sekolah akhirnya terletak pada pembuatan RPP sebagai model persiapan proses belajar mengajar yang dibakukan sekolah. Setiap guru wajib melakukan pembuatan RPP ini sebelum melakukan kegiatan pengajaran.

4.    Kordinasi pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler

     Kegiatan ko-kurikuler mempunyai peranan penting sebagai kegiatan penunjang yang ikut berperan serta dalam kegiatan akademis di sekolah selain pembelajaran yang sudah dibakukan.

 

E.   Isi kurikulum

Isi kurikulum atau bahan ajar adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Isi kurikulum meliputi mata pelajaran yang harus dipelajari siswa dan isi program masing-masing mata pelajaran tersebut. Jenis-jenis mata pelajaran ditentukan atas dasar tujuan institusional dan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan[4].

Mata pelajaran yang ditawarakan kepada siswa pada hakikatnya adalah berisi kurikulum atau disebut juga dengan silabus. Dalam silabus terdapat tujuan kurikuler (standar kompetensi), tujuan pembelajaran (kompetensi dasar), indikator dan materi pokok/pembelajaran beserta uraiannya. Uraia materi pokok inilah yang dijadikan dasar pengambilan dan penentuan materi ajar dalam setiap kegaitan pembelajaran di kelas oleh guru.

 Hilda Taba  dalam bukunya “Curriculum Development, Theory and Practice: foundation Process, Design and Strategy for Planning bot Primary and Secondary” mengemukakan kriteria untuk memilih isi materi kurikulum yaitu:

1.    Materi harus sahih dan signifikan, artinya menggambarkan pengetahuan mutakhir.

2.    Relevan dengan kenyataan sosial dan kultur agar anak lebih memahaminya.

3.    Materi harus seimbang antara keluasan dan kedalaman.

4.    Materi harus mencakup berbagai ragam tujuan.

5.    Materi sesuai dengam kemampuan dan pengalaman siswa

6.    Materi harus sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa[5].

 

F.   Pedoman Pembuatan RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali  pertemuan atau lebih. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar[6].

Secara rinci komponen RPP yaitu:

1.         Kolom Identitas Mata Pelajaran

2.         Kelas/semester

3.         Standar Kompetensi

4.         Kompetensi Dasar

5.         Indikator Pencapaian Kompetensi

6.         Tujuan Pembelajaran

7.         Materi Ajar (Materi Pokok)

8.         Materi/Kompetensi Prasyarat

9.         Alokasi Waktu

10.     Metode Pembelajaran

11.      Penilaian

12.     Sumber Belajar

 

Format penyusunan RPP



            Satuan Pendidikan                              : …

Kelas/Semester                                   : …

            Mata Pelajaran                                                : ...

            Jumlah Pertemuan                              : …

 

A.  Standar Kompetensi                        : …

B.  Kompetensi Dasar                         : …

C.   Indikator                                        : …

D.  Tujuan Pembelajaran                      : …

E.  Materi Ajar                                                : …

F.   Metode Pembelajaran                     : …

G.  Alokasi Waktu                               : …

H.  Langkah-Langkah Pembelajaran

1.    Pendahuluan                             : …

2.    Inti                                           : …

3.    Penutup                                                : …

I.    Penilaian Hasil Belajar                    : …

J.    Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar   : …

 

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Referensi

Ary H. Gunawan,  Administrasi Sekolah-Administasi Pendidkan Mikro,  Jakarta, Rieneka Cipta, 1996.

“UU No. 20 Tahun 2003.Pdf,” n.d.

Hilda Taba, Curriculum Development, Theory and Practice: foundation Process, Design and Strategy for Planning bot Primary and Secondary, Harcourt, Brace and World, Inc, New York, 1962.

Kompasiana, Catatan Harian Guru: Beban Kerja dan Kinerja Guru PNS dalam www.kompasiana.com/08-05-2014/diakses 29 Juni 2015

Supinah, Penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  Matematika SD dalam Rangka Pengembangan KTSP, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika, , Yogyakarta, 2008, 32.

Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, PT Remaja RosdaKarya, Bandung, 2013.

 



[1] “UU No. 20 Tahun 2003.Pdf,” n.d.

[2] Ary H. Gunawan,  Administrasi Sekolah-Administasi Pendidkan Mikro,  Jakarta, Rieneka Cipta, 1996, 80

[3] Kompasiana, Catatan Harian Guru: Beban Kerja dan Kinerja Guru PNS dalam www.kompasiana.com/08-05-2014/diakses 29 Juni 2015

 

[4] Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, PT Remaja RosdaKarya, Bandung, 2013, 62.

[5] Hilda Taba, Curriculum Development, Theory and Practice: foundation Process, Design and Strategy for Planning bot Primary and Secondary, Harcourt, Brace and World, Inc, New York, 1962.

 

[6] Supinah, Penyusunan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)  Matematika SD dalam Rangka Pengembangan KTSP, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika, , Yogyakarta, 2008, 32.