Kuliah 8
Dasar-Dasaar Manajemen
STAI DUBA
Motivasi dalam Manajemen Bisnis
Motivasi adalah
suatu dorongan dan rangsangan yang menyebabkan seseorang bersemangat dalam
bekerja karena terpenuhi kebutuhannya[1].
Menurut Tabroni motivasi adalah cara mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar
mau bekerja sama secara produktif, berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang
telah ditentukan. Parinussa (2011) bahwa
motivasi diartikan suatu sikap pimpinan dan pegawai terhadap situasi kerjandi
lingkungan organisasinya. Mereka yang bersikap positif terhadap situasi
kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka
bersikap negatif terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang
rendah[2].
Dalam
pengertian lain motivasi dapat diartikan sebagai motif atau sebagai faktor
pendorong yang bersifat internal yang datang dari dalam diri seseorang untuk
menimbulkan dan mengarahkan perilaku atau perbuatan yang akan dilakukannya
2.
Tujuan Motivasi
Tujuan dari
motivasi salah satunya yaitu untuk meningkatkan
semangat dan gairah kerja pegawai agar tetap berprestasi dan disiplin dalam
bekerja.Oleh karena itu, setiap perusahaan/instansi tidak lepas dari sebuah
tujuan dan apabila tujuan perusahaan/instansi telah tercapai maka kinerja
perusahaan/instansi tersebut baik[3].
3.
Jenis-Jenis
Motivasi
Berdasarkan
beberapa teori tentang motivasi yang dikemukan para ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa bentuk-bentuk motivasi antara lain : motivasi
berprestasi/kinerja, motivasi kekuasaan, motivasi sosial, ganjaran/umpan balik
dan motivasi pribadi.
4.
Teori Kebutuhan
Maslow
- Kebutuhan
fisiologis,
yakni kebutuhan dasar yang menunjang kehidupan manusia, mulai dari sandang, pangan, hingga papan. Tidak terpenuhinya kebutuhan fisiologis akan menyebabkan kebutuhan lainnya menjadi tidak mampu memotivasi manusia. - Kebutuhan
rasa aman,
yakni kebutuhan untuk terbebas dari bahaya fisik dan rasa takut, baik ketakutan kehilangan [4]pekerjaan maupun materi. - Kebutuhan
sosial,
yakni kebutuhan terhadap pergaulan dan interaksi sosial serta untuk menjadi bagian dari suatu kelompok. - Kebutuhan
penghargaan,
yakni kebutuhan untuk dihargai oleh orang lain. - Kebutuhan
aktualisasi diri,
yakni kebutuhan untuk mengembangkan diri menjadi sosok yang diimpikan
Penerapan dari teori motivasi sendiri tentunya amatlah beragam. Ambil
contoh kita akan menerapkan teori motivasi Maslow, maka beberapa tindakan yang
dapat dilakukan sebagai praktik pengelolaan motivasi adalah sebagai berikut.
- Memberi
imbalan finansial (upah, gaji) untuk memenuhi kebutuhan fisik.
- Memberikan
kontrak kerja dan jaminan pensiun agar para karyawan merasa terjamin dan
aman.
- Memberikan
identitas organisasi agar karyawan bisa merasa menjadi bagian di dalamnya
(mulai dari hal-hal seperti etos dan tujuan perusahaan, sampai rincian
kecil-kecil seperti pakaian kerja, yang mencerminkan identitas perusahaan
tersebut.
- Memberi
imbalan ataupun hadiah uang, promosi serta pengakuan dalam berbagai bentuk
atas prestasi ataupun pelaksanaan kerja yang baik.
- Secara
tidak langsung, walaupun gaji yang diterima dapat memungkinkan karyawan
untuk melakukan hal-hal yang membantu mewujudkan terpenuhinya kebutuhan
dirinya, organisasi terkait bisa memberikan mereka suatu lingkup kerja dan
tanggung jawab bagi mereka untuk melakukan hal itu [5].
Tindakan yang dapat dilakukan oleh pimpinan antara lain sebagai berikut.
- Memastikan
bahwa karyawan memperoleh imbalan finansial sesuai haknya.
- Memastikan
bahwa karyawan memahami aturan dan program organisasi yang mendukung rasa
aman mereka, dan bila memang mungkin angkatlah sebagai karyawan tetap.
- Menciptakan
atmosfer tim di antara karyawan, misalnya melalui konsultasi serta
pembagian kontrol dan tanggung jawab.
- Memberi
pengakuan kepada setiap karyawan dengan cara memperhatikan perkembangan
tiap karyawan tersebut dan memuji setiap kontribusinya terhadap tim dan
organisasi.
- Membantu
pengembangan diri karyawan, yakni dalam aspek responsibilitas,
independensi, dan inisiatif [6].
Referensi
Rosmaini, Rosmaini, and Hasrudy Tanjung. “Pengaruh Kompetensi,
Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai.” Maneggio: Jurnal
Ilmiah Magister Manajemen 2, no. 1 (October 12, 2019): 1–15.
https://doi.org/10.30596/maneggio.v2i1.3366.
Krisnandi H.,
Efendi S., Sugiono E. (2019). Pengantar manajemen. Jakarta: LPU-UNAS.
Parinussa,
A. F. (2011). Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai
pada Sekretariat DPRD Kota Jayapura. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 1 (1), pp.
34-62.
[1] Rosmaini
Rosmaini and Hasrudy Tanjung, “Pengaruh Kompetensi, Motivasi Dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai,” Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen 2,
no. 1 (October 12, 2019): 1–15, https://doi.org/10.30596/maneggio.v2i1.3366.
[2] Parinussa, A. F. (2011). Pengaruh Kemampuan dan Motivasi
Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Sekretariat DPRD Kota Jayapura. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, 1 (1), pp. 34-62.
[3] Rosmaini and
Tanjung, “Pengaruh Kompetensi, Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai.”
[4] Krisnandi H.,
Efendi S., Sugiono E. (2019). Pengantar manajemen. Jakarta: LPU-UNAS.
[5] Krisnandi H.,
Efendi S., Sugiono E.
[6] Krisnandi H.,
Efendi S., Sugiono E.
No comments:
Post a Comment