Monday, February 6, 2023

Kuliah 2 Administrasi dan Supervisi Pendidikan

 

Kuliah 2

Admininstrasi dan Supervisi Pendidikan

 

1.    Pengertian Adminstrasi Pendidikan

  Administrasi secara etimologi berasal dari kata latin ”ad” dan “ministro”. Ad berarti “kepada dan ministro berarti “melayani[1]. Dalam bahasa Inggris. Kata “ad”

mempunyai arti yang sama dengan kata “to”, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministraire sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”. Dalam bahasa Inggris to administer berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after), dan “mengarahkan[2].

                Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan maksud untuk menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam hubungannya satu sama lain. Administrasi dalam arti sempit inilah yang sebenarnya lebih tepat disebut tata usaha (clerical work / office work). Seluruh kegiatan ketatausahaan dapat dirangkum dalam tiga kelompok, yaitu korespondensi, ekspedisi, dan pengarsipan[3].

            Dalam arti yang luas, pengertian administrasi sebagaimana yang disampaikan oleh Leonard D. White  administration is a process common to all groups efforts, public or private, civil or military[4]. Ia memaknai administrasi sebagai suatu proses yang umum pada setiap usaha kelompok-kelompok, baik pemerintah maupun swasta, atau militer baik dalam jumlah yang kecil maupun dalam jumlah yang besar. Herbert A. Simon menyatakan bahwa administrasi adalah administration can be defined as the activites of groups cooperating to accomplish common goals[5]. Administrasi dirumuskan sebagai kegiatan kelompok kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.  Hadari Nawawi  menyatakan bahwa adaministrasi adalah  kegiatan atau rangakain kegiatan sebagai proses pengendalian usaha kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumya[6]. Prajudi Atmosudirjo menyatakan bahwa administrasi merupakan suatu fenomena sosial, suatu perwujudan tertentu di dalam masyarakat modern. Eksistensi administrasi berkaitan dengan organisasi, yang berarti bahwa administrasi berada dalam organisasi

            Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah usaha bersama (kerjasama) dalam sebuah kelompok baik kecil maupun besar untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya yang merupakan eksistensi dari fenomena sosial pada masyarakat modern. Jadi administrasi mengandung unsur kerjasama dan kelompok.

                        Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa pada dasarnya yang menjadi perhatian administrasi adalah tujuan, manusia, sumber, dan waktu. Kalau keempat unsur tersebut digabungkan dan dilihat dari bentuk dan perilakunya, maka akan menampakkan dirinya sebagai suatu satuan sosial tertentu, yang sering disebut organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah subsistem  dari organisasi itu sendiri yang unsurnya terdiri dari unsur organisasi yaitu tujuan, orang-orang, sumber, dan waktu.

           

            Definisi pendidikan menurut UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana  untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembeajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa, dan negara[7].

            Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional) pendidikan adalah segala upaya yang dikerahkan secara terpadu untuk memerdekakan aspek lahir dan batin manusia. Pengajaran dalam pendidikan dimaknai sebagai upaya membebaskan anak didik dari ketidaktahuan serta sikap iri, dengki, dan egois. Anak didik diharapkan menjadi manusia dewasa dan bijaksana[8]. Martinus Jan Langeveld memaknai pendidikan adalah upaya untuk membantu peserta didik agar mereka mampu mengerjakan tugas kehidupan secara mandiri dan bertanggung jawab secara oral dan susila. Dalam hal ini, pendidikan juga diartikan sebagai upaya untuk membangun anak agar lebih dewasa[9].

                        Dengan demikian adaministrasi pendidikan adalah keseluruhan proses kerja sama dalam pendidikan dengan memanfaatkan dan memberdayakan segala sumber yang tersedia

            Dari pengertian administrasi dan pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses kerja sama dengan memanfaatkan dan memberdayakan segala sumber yang tersedia untuk mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu yang menghasilkan anak didik yang berkarakter, berakhlak, dewasan dan bijaksana.

            Menganalisa pengertian tersebut dapat diambil komponen-komponen utama terminologi administrasi yaitu: (1) suatu proses kerjasama, (2) aktivitas memanfaatkan dan memberdayakan, (3) sekelompok orang, (4) sumber daya, dan (5) tujuan.

 

2.    Prinsip Administrasi Pendidikan

Menurut M. Daryanto, prinsip dasar dalam administrasi yaitu:

a.       Prinsip efisiensi

b.      Prinsip pengelolaan

c.       Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan

d.      Prinsip kepemimpinan yang efektif

e.       Prinsip kerjasama[10]

3.    Tujuan Administrasi Pendidikan

Tujuan administras pendidikan yaitu untuk mempersiapkan situasi di sekolah agar pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien melalui implementasi konsep administrasi untuk tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditentukan[11].

 

4.    Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan

Ruang lingkup administrasi pendidikan mencakup:

a.       Administrasi kurikulum

b.      Administrasi personalia

c.       Administrasi kesiswaan

d.      Administrasi tata usaha

e.       Administrasi sarana prasarana

f.       Administrasi keuangan

g.       Administrasi supervisi

h.      Administrasi hubungan masyarakat[12]

 

5.    Fungsi Administrasi Pendidikan

Fungsi Administrasi menurut Muljani A. Nurhadi yaitu

a.       Fungsi perencanaan

b.      Fungsi pengorganisasian

c.       Fungsi koordinasi

d.      Fungsi motivasi

e.       Fungsi pengawasan

f.       Fungsi penilaian[13]

 

 

 

Referensi

Fauzan, Pengantar Sistem Administrasi Pendidikan-Teori dan Praktik, Yogyakarta, UII Press, 2016. ISBN.978-6215-08-6

Gitiyarko, Vincentius. “Pendidikan ala Ki Hadjar Dewantara : Pendidikan yang Memerdekakan.” Kompaspedia, 20 Juni 2021. https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/pendidikan-ala-ki-hadjar-dewantara-pendidikan-yang-memerdekakan/.

Herbert Simon, Public Adminstration, New York, Albert Knopf, 1959.

Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, PT. Gunung Agung, Jakarta, 1981.

ManageRadio. “Pengertian Administrasi dalam arti sempit dan luas | ManageRadio.Com,” 2018. http://manageradio.com/administrasi/pengertian-administrasi-dalam-arti-sempit-dan-luas/.

M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2014

M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan supervisi Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, 2009, hlm

Muljani A. Nurhadi, Administrasi Pendidikan Sekolah, Yogyakarta, Andi Offset, 1983

Ramaekers, Stefan. “Langeveld, Martinus J. (1905–1989).” Springer, 20160101. https://lirias.kuleuven.be/retrieve/411115.

Storing, Herbert J. “Leonard D. White and the Study of Public Administration.” Public Administration Review 25, no. 1 (1965): 38–51. https://doi.org/10.2307/974006.

“UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 | Buku Yunandra.” Diakses 16 September 2021. https://buku.yunandracenter.com/produk/uu-2003-20-undang-undang-20-tahun-2003-sistem-pendidikan-nasional/.

 



[1] Fauzan, Pengantar Sistem Administrasi Pendidikan-Teori dan Praktik, Yogyakarta, UII Press, 2016. ISBN.978-6215-08-6

[2] M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan supervisi Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya,  2009, hlm

[3] ManageRadio, “Pengertian Administrasi dalam arti sempit dan luas | ManageRadio.Com,” 2018, http://manageradio.com/administrasi/pengertian-administrasi-dalam-arti-sempit-dan-luas/.

[4] Herbert J. Storing, “Leonard D. White and the Study of Public Administration,” Public Administration Review 25, no. 1 (1965): 38–51, https://doi.org/10.2307/974006.

[5] Herbert Simon, Public Adminstration, New York, Albert Knopf, 1959, 3.

[6]  Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, PT. Gunung Agung, Jakarta, 1981, 14.

 

[7] “UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 | Buku Yunandra,” diakses 16 September 2021, https://buku.yunandracenter.com/produk/uu-2003-20-undang-undang-20-tahun-2003-sistem-pendidikan-nasional/.

[8] Vincentius Gitiyarko, “Pendidikan ala Ki Hadjar Dewantara : Pendidikan yang Memerdekakan,” Kompaspedia, 20 Juni 2021, https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/pendidikan-ala-ki-hadjar-dewantara-pendidikan-yang-memerdekakan/.

[9] Stefan Ramaekers, “Langeveld, Martinus J. (1905–1989)” (Springer, 20160101), https://lirias.kuleuven.be/retrieve/411115.

[10] M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2014

[11] Fauzan, Pengantar Sistem Administrasi Pendidikan-Teori dan Praktik, Yogyakarta, UII Press, 2016. ISBN.978-6215-08-6

[12] Fauzan, Pengantar Sistem Administrasi Pendidikan-Teori dan Praktik

[13] Muljani A. Nurhadi, Administrasi Pendidikan Sekolah, Yogyakarta, Andi Offset, 1983

No comments:

Post a Comment