Monday, October 4, 2021

KULIAH 4 ADMINISTRASI PENDIDIKAN

 

Kuliah 4

Administrasi Pendidikan

 

Administrasi Kesiswaan

A. Pengertian Administrasi Kesiswaan

            Administrasi kesiswaan adalah kegiatan administrasi yang berkaitan dengan siswa, kegiatan siswa, data siswa, dan lainnya[1]. Administrasi kesiswaan perlu dilakukan karena berkaitan dengan efektifitas proses belajar mengajar dimana siswa adalah objek dari pembelajaran. Gunawan mendefinisikan administrasi siswa sebagai seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara continue terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar (PBM) secara efektif dan efisien, demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan[2].

Kegiatan administrasi kesiswaan meliputi kegiatan pengelolaan siswa mulai dari ajaran baru hingga lulus. Kegiatan administrasi kesiswaan mencakup penerimaan siswa baru, pengelolaan data siswa, pembinaan kedisiplinan, pengelolaan kegiatan siswa, dan lainnya.

 

B. Penerimaan Siswa Baru

            Pada awal ajaran baru, setiap sekolah akan mempunyai kesibukan yaitu penerimaan siswa baru. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan awal ajaran baru yang dilakukan di sekolah. Penerimaan siswa baru dilakukan untuk memastikan sekolah memiliki siswa yang pantas untuk diterima dan terselenggaranya proses belajar mengajar sesuai yang direncanakan pada awal ajaran baru.

            Menurut Muljani A. Nurhadi ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam penerimaan siswa baru yaitu: pembentukan panitia, penentuan syarat calon siswa, menyediakan formulir pendaftaran, pengumuman pendaftaran siswa, menyediakan buku pendaftaran, ujian, seleksi, dan pengumuman hasil seleksi [3].

 

1. Pembentukan panitia penerimaan siswa baru

          Kegiatan penerimaan siswa baru bukan kegiatan rutin,  tetapi dilakukan sekali setahun yaitu pada awal ajaran baru. Oleh karenya perlu dibentuk panitia yang dibentuk khusus bekaitan dengan penerimaan siswa baru dan dibubarkan kalau kegiatannya sudah selesai.

          Panitia penerimaan murid baru terdiri dari kepala sekolah dan beberapa guru yang ditunjuk untuk mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan penerimaan siswa baru yaitu:

a.    Syarat pendaftaran murid baru.

b.    Formulir pendaftaran

c.    Pengumuman pendaftaran

d.   Buku pendaftaran

e.    Seleksi masuk.

f.     Pengumuman hasil seleksi

 

Agar kegiatan penerimaan siswa berjalan dengan efektif, maka panitia hendaknya menyusun rencana program kerja yang mencakup:

a.    Kegiatan yang akan dilaksanan.

b.    Jadwal kegiatan.

c.    Pembagian kerja

d.   Kriterian dalam seleksi siswa baru

e.    Jumlah siswa yang akan diterima

f.     Sarana dan prasarana yang dibutuhkan

g.    Biaya

2.    Menentukan syarat pendaftaran calon siswa

       Dengan beraneka ragamnya jenis sekolah, maka persyaratan calon siswa yang ditetapkan bagi sekolah bisa berbeda-beda. Pernsyaratan itu pada umumnya menyangkut aspek umur, kesehatan, kemampuan hasil belajr, dan persyaratan administratif lainnya.

       Biasanya beberapa syarat pendaftaran calon siswa baru sudah diatur oleh Kan-Wil Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang berasal dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

       Misalnya syarat pendaftaran masuk Sekolah Dasar sudah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, menetapkan tentang persyaratan calon siswa Sekolah Dasar sebagai berikut:

a.    Sudah berumur 7 tahun

b.    Bila semua anak yang berusia 7 tahun sudah tertampung, maka prioritas penerimaan diurutkan sebagai berikut:

1)   anak berusia 8 tahun

2)   anak berusia 9 tahun

3)   anak berusia 10 tahun

4)   anak berusia 11 tahun

5)   anak berusia 12 tahun; dan

6)   anak berusia 6 tahun.

 

Jadi untuk masuk Sekolah Dasar yang terpenting syarat umur tepenuhi. Namun demikian surat keterangan lulus pendidikan sebelumnya (pada Taman Kanank-Kanak) juga diperlukan. Demikian juga surat keterangan lainnya yang berkaitan dengan identitas anak juga diperlukan seperti Akte Kelahiran yang bertujuan untuk memudahkan pencatatan data.

Sedangkan persyaratan untuk masuk SMP/SMA dan yang sederajad adalah sebagai berikut:

1)   Surat keterangan kelahiran

2)   Surat keterangan kesehatan

3)   Surat keterangan kelakuan baik dari sekolah asal

4)   Salinan surat tanda lulus yang disahkan

5)   Salinan rapor kelas tertinggi

6)   Pas photo 3X4 atau 4X6 sebanyak yang diperlukan

7)   Mengisi formulir pendaftaran

8)   Membayar biaya pendaftaran

 

Persyaratan pendaftaran diumumkan kepada masyarakat sebelum waktu pendaftaran dimulai agar proses pendaftaran calon siswa baru dapat berjalan dengan lancer dan tertib.

 

 

3.    Menyediakan formulir pendaftaran

       Formulir pendaftran calon siswa baru dimaksudkan untuk mengetahui identitas calon siswa dan untuk kepentingan pengisian data-data sekolah seperti buku induk.

 

 Contoh formulir pendaftaran:



FORMULIR PENDAFTARAN

Sekolah …………………………… No. ……….

Nama                                       : …………………………………………

Asal sekolah                            : …………………………………………

Jenis kelamin                           : …………………………………………

Tempat / tanggal lahir              : …………………………………………

Bangsa                                     : …………………………………………

Agama                                     : …………………………………………

Anak ke                                   : …………………………………………

Alamat                                                 : …………………………………………

Nama orang tua / wali              : …………………………………………

Pendidikan                               : …………………………………………

Pekerjaan                                 : …………………………………………

Alamat pekerjaan                     : …………………………………………

Keterangan lain                        : …………………………………………

 

Catatan: diterima / ditolak di kelas ………….

                                                ………………………………., 20……..

                                                                        Yang mendaftar

 

 

                                                                        (                       )

 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


4.    Pengumuman pendaftaran

       Pengumuman pendaftaran siswa baru dilakukan setelah disiapkan perangkat, peralatan, panitia, da fasilitas yang lain. Pengumuman dapat dilakukan melalui papan pengumuman di sekolah, famplet, media massa seperti radio, surat kabar, dan media lainnya.

       Pengumuman ini dimaksudkan agar kesempatan dan syarat pendaftaran calon siswa baru di sekolah terkait dapat diketahui ole masyarakat luas khususnya bagi orang tua yang berkepentingan.

 

5.    Menyediakan buku pendaftaran

       Buku pendaftaran disediakan untuk mencatat calon siswa yang telah mendaftar. Berdasarkan pencatatan ini pula calon siswa memperoleh nomor urut pendaftaran yang juga dicantumkan di formulir pendaftaran. Contoh format buku pendaftaran:

 

No Urut

Nama

Tanggal Lahir

Alamat

Asal Sekolah

keterangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.    Ujian

       Ujian merupakan salah satu kegiatan penerimaan siswa baru yang dilakukan untuk mendapatkan skala nilai bagi calon siswa sehingga dapat ditetapkan diterima atau tidaknya calon siswa yang bersngkutan.  Selain itu, ujian juga menjadi acuan bagi panitia dalam pemetaan calon siswa yang akan diterima.

       Ujian yang baik adalah ujian yang tidak hanya mengukur tingkat kemampuan (hasil belajar) anak, tetapi juga dapat mengukur intelegensi, potensi/bakat, maupun minat anak. Dari hasil ujian tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbanan dalam penentuan jurusan maupun penentuan kegiatan ekstra kurikuler berdasarkan minat anak.

 

7.    Seleksi

       Seleksi dimaksudkan untuk menentukan calon siswa yang akan diterima berdasarkan hasil ujian dan daya tampung kelas yang dimiliki sekolah bersangkutan. Menurut B. Suryosubroto (2010:79), penentuan (perhitungan) daya tamping kelas dapat menggunakan rumus sebagai berikut.

DT = B X M – TK

Keterangan:

DT  = Daya tampung

B     = Banyak bangku di kelas

M    = Muatan bangku (kapasitas)

TK  = Jumlah murid yang tinggal kelas pada kelas 1

 

8.    Pengumuman hasil seleksi.

       Setelah proses seleksi selesi, maka hasil seleksi dapat diumumkan. Cara menyampaikan pengumuman itu dapat dilakukan dengan du acara yaitu secara terbuka dan tertutup. Pengumuman secara terbuka dapat dilakukan dengan ditempel di papan pengumuman di sekolah, tempat umum, diumumkan melalui media massa, dan lainnya. Sedangkan pengumuman tertutup dilakukan dengan cara mengirim pemberitahuan hasil seleksi kepada calon siswa bersangkutan.

       Pemberitahuan secara tertutup akan menjamin kerahasiaan penerimaan terhadap calon siswa. Namun terkadang kendala yang dihadapi

      

C. Pengelolaan Data Siswa

            Setiap siswa baru  yang telah diterima di sekolah hendaknya dicatat datanya dengan rapi, tertib dan teratur, sehingga bila suatu waktu dibutuhkan dapat dengan mudah ditemukan.

            Ada tiga macam data siswa yang penting dan perlu dikelola sekolah dengan baik yaitu: data identitas, data kehadiran siswa, dan data hasil belajar (Muljani A. Nurhadi, 1983:190). Data lain yang dianggap perlu untuk ditambahkan untuk kepentingan sekolah juga dapat ditambahkan, bergantung kepada sekolah masing-masing.

            Data identitas siswa dicatat di dua buku yaitu buku besar yang biasa disebut buku induk, dan buku klaper. Buku besar atau buku induk yaitu buku yang berisi kumpulan daftar nama siswa dengan identitas yang lengkap. Sebagian data siswa dapat diambil dari formulir pendaftaran.

Contoh identitas diri siswa dalam buku induk:

1.    Nama siswa                        : ………………………….  No. Induk : …….

2.    Jenis kelamin                      : ………………………………………………

3.    Tempat / tanggal lahir         : ………………………………………………

4.    Warga Negara                    : ………………………………………………

5.    Agama                                : ………………………………………………

6.    Anak ke                              : ………………………………………………

7.    Alamat                                : ………………………………………………

8.    Asal sekolah                       : ………………………………………………

9.    a. Diterima tanggal             : ………………………………………………

b. Di kelas                          : ………………………………………………

10.    a. Nama orang tua/wali    : ………………………………………………

a.                        Pendidikan                    : ………………………………………………

b.                       Pekerjaan                       : ………………………………………………

c.                        Alamat               : ………………………………………………

11.    a. Lulus tanggal                : ………………………………………………

b. Nomor STTB               : ………………………………………………

  c.  Melanjutkan ke                        : ………………………………………………

12.    Keterangan lain                : ………………………………………………

 

Adapun klaper adalah buku yang berfungsi untuk membantu buku induk memuat data siswa yang penting-penting. Data-datanya dapat diambil dari buku induk, namun data di buku klaper tidak selengkap di buku induk. Buku klaper juga berguna untuk memudahkan pencarian data siswa, apalagi siswa yang belum diketahui nomor induknya.  Maka di buku klaper data siswa akan diteukan dengan mudah karena nama siswa disusun menurut huruf abjad.

 

Contoh format buku klaper:

            Huruf…………

Nomor Urut

Nomor Induk

Nama Siswa

L/P

Kelas

Tanggal

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

           

Data kehadiran siswa atau biasa disebut dengan daftar presensi atau absen adalah buku yang berisi frekuensi kehdiran siswa di sekolah. Data kehadiran siswa berfungsi untuk mengontrol kerajinan belajar mereka.

            Daftar kehadiran siswa dapat dibuat dengan format bulanan atau mingguan. Daftar hadir bulanan bertujuan untuk mengetahui kehadiran siswa dalam satu bulan, sedangkan format mingguan bertujuan untuk mengetahui kehadiran siswa dalam pada setiap jam pelajaran dalam satu minggu. Dengan memeriksa kehadiran menurut jam pelajaran, guru dapat menghubungkan antara prestasi belajar denagn kerajinan murida dalam mengikuti pelajaran tersebut, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk penentuan kebijaksanaan berikutnya.

           

 

 

 

 

Contoh daftar kehadiran siswa.

 

No

Nama Siswa

Tangal

Jumlah

Absen

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

… 31

1

2

3

4

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah hadir

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

            Contoh format data hasil belajar siswa

Program

No

Mata Pelajaran

Kelas/Tahun

Kelas/Tahun

Kelas/Tahun

Sem 1

Sem 2

Sem 1

Sem 2

Sem 1

Sem 2

Pendidikan

Umum

1

2

3

Pendidikan Agama

B. Indonesia

B. Inggris

 

 

 

 

 

 

Keterangan

( ) naik ke kelas…..

( ) tidak naik

( ) lulus

( ) tidak lulus

( ) naik ke kelas…..

( ) tidak naik

( ) lulus

( ) tidak lulus

( ) naik ke kelas…..

( ) tidak naik

( ) lulus

( ) tidak lulus

 

D. Pembinan Kedisiplinan Siswa

            Terciptanya kedisiplinan siswa di sekolah akan terwujud bila iklim sekolah tertib.  Untuk menciptakan ketertiban siswa, sekolah perlu membuat tata tertib siswa. Tata tertib siswa adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung sangsi terhadap pelanggarnya[4]

            Kewajiban mentaati sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan di sekolah dan bukan sekedar pelengkap. Oleh karena itu tata tertib sekolah harus dijalankan seefektif mungkin agar ketertiban siswa dapat terwujud.

 

            Contoh tata tertib siswa:

     Tata Tertib Siswa Madrasah Aliyah Al-Azhar Pamekasan

1.      Ketentuan Umum

a.       Siswa/siswi wajib menjunjung nilai agama, pancasila dan nama baik  sekolah

b.      Siswa/siswa telah berada di lingkungan sekolah paling lambat 5 menit sebelum jam masuk (06.55 WIB)

c.       Siswa/siswi yang datang terlambat tidak diperkenankan masuk madrasah dan mengikuti pelajaran kecuali atas izin pihak madrasah

d.      Siswa/siswi yang tidak masuk sekolah karena alasan sakit atau alasan lain harus menyampaikan pemberitahuan tertulis dari orang tua/wali siswa/siswi

e.       Siswa/siswi yang tidak masuk tiga hari berturut-turut tanpa keterangan, akan dikenakan sanksi sesuai dengan yang ditetapkan oleh madrasah

f.       Siswa/siswi wajib menggunakan seragam yang telah ditetapkan madrasah yaitu Senin-Selasa, Rabu-Kamis putih abu-abu, Sabtu - Ahad pramuka

g.      Siswa/siswi wajib menghormati Kepala Madrasah, guru, dan pegawai madrasah  baik di dalam lingkungan madrasah maupun diluar.

h.      Siswa/siswi wajib menjaga kebersihan, keindahan, ketertiban, dan keamanan madrasah

i.        Siswa/siswi wajib menjaga nama baik madrasah di manapun dan kapanpun

 

2.      Kegiatan Belajar Mengajar

a.       Siswa/siswi memulai pelajaran dengan berdoa yang dipimpin oleh siswa/siswi yang berpiket

b.      Siswa/siswi mengucapkan salam pada saat guru memasuki kelas

c.       Setiap pergantian jam pealajaran, siswa/siswi harus tetap berada di ruang kelas menunggu jam berikutnya, dan apabila sampai dengan 5 menit guru mata pelajaran belum masuk kelas, maka piket kelas wajib mencari guru di ruang guru.

d.      Apabila siswa/siswi akan meninggalkan kelas pada saat jam pelajaran berlangsung karena suatu kepentigan, harus meminta izin terlebih dahulu kepada guru yang mengajar

e.       Piket kelas harus menyiapkan keperluan kelas sebelum pelajaran dimulai

f.       Siswa/siswi wajib menjaga dan memelihara ketertiban, kebersihan, dan kenyamana keals selama proses belajra mengajar berlangsung.

g.      Siswa/siswi mengahiri pelajaran dengan berdoa yang dipimpin oleh siswa/siswi yang berpiket.

 

3.      Kerapian dan Pakaian

a.       Siswa/siswi wajib menggunakan seragam sesuai dengan model, bentuk dan warna yang ditentukan madrasah

b.      Siswa wajib memasukkan seragam ke dalam celana

c.       Siswa/siswi wajib memakai lambang sekolah, lambang kelas, sepatu, ikat pinggang sesuai dengan ketentuan madarasah

d.      Rambut siswa wajib dipotong pendek dan rapi (kira-kira 3 cm)

e.       Siswa/siswi wajib memotong kuku pendek dan rapi

f.       Siswa wajib menggunakan peci hitam

g.      Siswi wajib menggunakan kerudung yang disesuaikan dengan warna baju

4.      Larangan

a.       Siswa/siswi dilarang mewarnai/mengecat rambut

b.      Siswa/siswi dilarang membawa barang hiasan ke dalam kelas

c.       Siswa dilarang menggunakan aksesoris perempuan

d.      Siswa/siswi dilarang menggunakan tatto dan gambar-gambar serta memakai tindik baik permanen maupun temporer.

e.       Siswa/siswi dilarang membawa peralatan elektronik seperti hand phone, radio, tape, kameran, MP3, dan lainnya.

f.       Siswa/siswi dilarang membawa senjata tajam atau senjata lainnya yang dapat mencelakai orang lain

g.      Siswa/siswi dilarang menerima tamu selama pelajaran berlangsung

h.      Siswa/siswi dilarang membawa dan merokok di dalam dan  lingkungan madrasah

i.        Siswa/siswi dilarang membawa, mengedarkan, dan memakai narkoba atau sejenisnya baik dialam maupun di luar lingkungan madrasah

j.        Siswa/siswi dilarang membawa, menonton, atau membaca buku bacaan dan media lainnya yang berbau pornografi dan anarkis serta bertentangan dengan norma susila, agama, dan moral  baik di dalam maupun diluar lingkungan madrasah.

k.      Siswa/siswi dilarang melakukan hubungan bebas dengan lain jenis di dalam maupun di luar lingkungan sekolah

 

5.      Sanksi

Apabila siswa/siswi melanggar tata tertib yang telah ditentukan, maka akan dikenakan sanksi:

a.       Sanksi langsung berupa teguran/peringatan lisan dan hukuman lain yang dianggap perlu

b.      Teguran/peringatan tertulis dan pemanggilan orang tua/wali siswa apabila teguran/peringatan lisan tidak diindahkan

c.       Diberhentikan sementara/skorsing

d.      Diberhentikan secara tidak hormat dari madrasah

e.       Siswa/siswi yang melakukan pelanggaran berat berupa kriminal, minum minuman keras, menggunakan narkoba, tawuran, dan perbuatan amoral lainnya, akan diberhentikan langsung dari madarsah.

 

E. Pengelolaan OSIS

            OSIS (organisasi siswa intra sekolah) adalah organisasi siswa yang diakui dan diselenggarakan disekolah yang bertujuan mengatur dan melaksanakan kegiatan-kegiatan ko-kurikuler secara teratur dan baik di bawah bimbingan dan pengawasan guru[5].

            Kegiatan OSIS merupakan kegiatan ko-kurikuler yang bertujuan untuk mengasah pengembangan pengetahuan, kemampuan penalaran, pengembangan keterampilan, dan pengembangan sikap siswa yang diselenggarakan secara mandiri oleh siswa. Kegiatan-kegiatan itu menjadi bagian dari sistem pendidikan di sekolah, sehingga pelaksanaanya tidak boleh berbenturan dengan kegiatan pembelajran di sekolah. Oleh karena itu kegiatan-kegiatan itu perlu dikelola dengan baik.

           

Menurut Muljani A. Nurhadi dalam bukunya “Administrasi Pendidikan di Sekolah”, contoh-contoh kegiatan yang dapat dilaksanakan OSIS di sekolah antara lain:

1.    Kegiatan pengembangan pengetahuan dan penalaran

a.    Diskusi, temu karya, seminar

b.    Penelitian

c.    Karya wisata

d.   Penulisan karangan untuk berbagai media

e.    Percobaan-percobaan akademis di luar kelas

2.    Kegiatan pengembangan keterampilan berdasarkan bakan dan minat

a.    Latihan kepemimpinan

b.    Palang Merah Remaja

c.    Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

d.   Pramuka

e.    Lintas alam

f.     Olahraga

g.    Kesenian

h.    Berkemah

3.    Kegiatan pengembangan sikap

a.       Pengumpulan dana sosial

b.      Peringatan hari-hari  besar nasional

c.       Peringatan hari-hari besar keagamaan

d.      Bakti sosial

e.       Membatu masyarakat yang terkena musibah[6].

 

 

Mulyani A. Nurhadi, Administrasi Pendidikan di Sekolah, Andi Offset, Yogyakarta, 1983, 145

[1] Ary H. Gunawan. Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Makro). Jakarta: Rineka Cipta, 1996

[1] Mulyani A. Nurhadi, 1983, 147


[1] Mulyani A. Nurhadi, Administrasi Pendidikan di Sekolah, Andi Offset, Yogyakarta, 1983, 145

[2] Ary H. Gunawan. Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Makro). Jakarta: Rineka Cipta, 1996

[3] Mulyani A. Nurhadi, 1983, 147

[4] B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2010, 81

 

[5] Muljani A. Nurhadi, 1983, 187

[6]. Muljani A. Nurhadi, 1983, 188-189

No comments:

Post a Comment