Tuesday, November 16, 2021

KULIAH 8 MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

 

Kuliah 8

MPI 7

 Manajemen Perpustakaan

 Manajemen Perencanaan Gedung dan Tata Gedung Perpustakaan

 A.  Perencanaan Gedung

Perencanaan gedung  perpustakaan sekolah amat penting karena terkait dengan efektifnya alokasi tempat dan penggunaan anggaran serta untuk menentukan tata ruang yang dibutuhkan sehingga dapat digunakan secara maksimal[1]. Untuk itu pembangunan gedung perpustakaan perlu direncanakan sejak awal mulai dari tempatnya, ruangnya, dan luasnya.

Tata letak gedung perpustakaan hendaknya memperhatikan jarak dan kenyamanan. Letak gedung yang terlalu jauh dengan pusat kegiatan akan berpengaruh terhadap jumlah pengunjung perpustakaan. Selain itu, faktor kenyamanan juga menjadai salah satu faktor yang penting
karena ruang perpustakaan yang nyaman akan mempengaruhi betah atau tidaknya pemustaka berkunjung ke perpustakaan.[2]

Jadi perencanaan gedung perpustakaan adalah merencanakan tempat, ruang, luas dan tata letak perpustakaan agar dapat mempengaruhi kenyamanan pemustaka untuk berkunjung.

Luas gedung perpustakaan sekolah /madrasah sekurang-kurangnya 0,4 m2 X jumlah siswa, dengan ketentuan bila 3 sampai 6 rombongan belajar luas gedung sekurang-kurangnya 72 m2, 7 sampai 12 rombongan belajar luas gedung sekurang-kurangnya 144 m2, 13 sampai 18 rombongan belajar luas gedung sekurang-kurangnya 216 m2, 19 sampai 27 rombongan belajar luas gedung sekurang-kurangnya 288 m2 [3].

Siregar mengatakan bahwa untuk menghasilkan gedung perpustakaan yang dapat menjadi tempat kerja yang efisien, nyaman dan menyenangkan bagi staf perpustakaan dan pengunjung, maka gedung atau ruangan perpustakaan haruslah direncanakan secara baik agar dapat menampung segala kegiatan dalam pelaksanaan fungsi perpustakaan sesuai dengan jenis layanannya, terbuka (open access) atau tertutup (closed access). Apabila perpustakaan menganut sistem tertutup, maka alokasinya adalah 45% untuk koleksi, 25% untuk pengguna, 20% untuk staf, dan 10% untuk keperluan lain. Apabila sistem terbuka, maka alokasinya diatur dengan pembagian 70% untuk koleksi dan pengguna, 20% untuk staf, dan 10% untuk keperluan lain[4].

 

B.  Tata Ruang Perpustakaan

Tata ruang adalah penataan atau penyusunan segala fasilitas di ruang atau gedung yang tersedia[5].Tata ruang adalah pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor, serta perabot kantor pada tempat yang tepat sehingga pegawai dapat bekerja dengan baik, nyaman leluasa dan bebas bergerak,sehingga tercapai efisiensi kerja[6].

Jadi tata ruang perpustakaan adalah salah satu cara menciptakan
suasana kondusif dan menyenangkan dalam perpustakaan dengan menyusun perabot dan perlengkapan perpustakaan pada tata letak dan susunan yang tepat serta pengaturan tempat kerja sehingga memberi kepuasan kerja para pustakawan dan pengguna perpustakaan secara efisien dan efektif

Tata atau penataan ruang perpustakaan bertujuan untuk :

1.    memperoleh efektivitas kegiatan dan efisiensi waktu, tenaga dan anggaran.

2.    menciptakan lingkungan yang aman suara, nyaman cahaya, nyaman udara
dan nyaman warna.

3.    meningkatkan kualitas pelayanan.

4.    meningkatkan kinerja petugas perpustakaan[7]

Ruang perpustakaan adalah tempat atau bagian tertentu dalam sebuah
gedung perpustakaan yang memiliki fungsi tertentu seperti ruang koleksi,
ruang untuk pengguna (baca), dan ruang staf pelayanan, ruang kerja teknis administrasi, dan ruang khusus[8] .

Dengan demikian, sebuah perpustakaan seharusnya memiliki ruang koleksi, ruang baca, ruang pelayanan, ruang kerja administrasi, dan ruang khusus[9].

1.      Ruang koleksi adalah tempat penyimpanan koleksi perpustakaan.

2.      Ruang baca adalah ruang yang digunakan untuk membaca bahan pustaka.

3.      Ruang Pelayanan adalah tempat peminjaman dan pengembalian buku, meminta keterangan kepada petugas, menitipkan barang atau tas,mencari informasi dan buku yang diperlukan melalui katalog.

4.      Ruang kerja teknis administrasi adalah ruangan yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan, seperti pemerosesan bahan pustaka mulai dari pengadaan sampai bahan pustaka tersebut siap untuk disajikan kepada pemakai perpustakaan,ruang tata usaha untuk kepala perpustakaan dan stafnya, dan ruang untuk memperbaiki bahan pustaka yang rusak.

5.      Ruang khusus adalah ruang yang terdiri dari kamar kecil, ruang diskusi/pertemuan, ruang bercerita untuk anak-anak dan ruang lain untuk kantin

 

Manfaat penataan ruangan perpustakaan adalah:

1.    Menciptakan suasana nyaman dan menyenangkan bagi pengguna

2.    Mempermudah pengguna dalam memperoleh bahan pustaka yang diinginkan

3.    Memudahkan petugas perpustakaan dalam memperoses bahan pustakan, memberikan pelayanan, dan melakukan pengawasan

4.    Memudahkan petugas dalam melakukan perawatan terhadap perlengkapan perpustakaan

 

 

C.  Lingkungan dan Kondisi Fisik Tata Ruang Perpustakaan

Perpustakaan harus memperhatikan faktor lingkungan fisik pada tata ruang perpustakaan, karena lingkungan dan kondisi fisik tata ruang yang baik dapat mempengaruhi hasil kinerja seseorang

Menurut Lasa HS, yang termasuk fisik tata ruang perpustakaan adalah:

1.      Tata letak

penempatan dan penataan perabot maupun kelengkapan lainnya serta bahan–bahan bacaan perlu diletakkan dan ditata sedemikian rupa agar apa yang disajikan kelihatan menarik minat

2.      Ventilasi (ventilasi/suhu ruangan)

ventilasi yang cukup, yang membantu pertukaran udara dengan lancar, maka dapat memberikan kenyamanan dan kesegaran udara bagi para pegawai yang bekerja di perpustakaan maupun penggunanya

3.      Pencahayaan (penerangan)

Penerangan di ruangan perpustakaan harus diatur dan mendapat perhatian cukup, sehingga tidak terjadi penurunan gairah atau membuat silau.

4.      Pewarnaan[10]

Penggunaan warna di dalam ruangan perpustakaan perlu diperhatikan, karena dapat mempengaruhi efektifitas kegiatan yang dilakukan oleh pengguna maupun petugas perpustakaan.Pilihan warna dinding dapat mempengaruhi rasa tenang. Karena perpustakaan memerlukan suasana tenang, maka pilihan warna dasar ruangan hendaknya jangan terlalu tajam dan mencolok. Warna netral dan tenang sangat menunjang suasana tenang di perpustakaan

                  

 

Referensi

Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Askara, 2009.

Departmen Pendidikan Nasional RI. Perpus-takaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI, 2004

Fahmi, Yusri. “Desain Gedung Perpustakaan Perguruan Tinggi (Antara Fungsi Dan Nilai Estetika) | Fahmi | Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, Dan Kearsipan,” 2013. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/view/31.

Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot, dan Peralatan Perpustakaan, Jakarta, Hakaesar, 2013

Lasa HS. Membina Perpustakaan Madrasah & Sekolah Islam. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2005.

Nurcahyon, Supriyanto, and Endang Sri Sumartini. Pedoman penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Perpustakaan Nasional RI, 2015. //pustaka-digital.kemdikbud.go.id%2Fslims%2Findex.php%3Fp%3Dshow_detail%26id%3D2865.

Sedarmayanti. Dasar-dasar Pengetahuan tentang: Manajemen Perkantoran. Bandung: Mandar Maju, 2001

Siregar, Belling. 2008. Gedung dan Perlengkapan Perpustakaan. Medan : Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

Utami, Dwi Wahyu. “Evaluasi Tata Letak Gedung Perpustakaan Dengan Jumlah Pengunjung Studi Kasus Pada Perpustakaan Sekolah SD Negeri Glagahombo 1 | Utami | UNILIB : Jurnal Perpustakaan,” 2019. https://journal.uii.ac.id/unilib/article/view/14345.

 



[1] Kosam Rimbarawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot, dan Peralatan Perpustakaan, Jakarta, Hakaesar, 2013

[2] Dwi Wahyu Utami, “Evaluasi Tata Letak Gedung Perpustakaan Dengan Jumlah Pengunjung Studi Kasus Pada Perpustakaan Sekolah SD Negeri Glagahombo 1 | Utami | UNILIB : Jurnal Perpustakaan,” 2019, https://journal.uii.ac.id/unilib/article/view/14345.

[3] Nurcahyon, Supriyanto, and Endang Sri Sumartini, Pedoman penyelenggaraan perpustakaan sekolah (Perpustakaan Nasional RI, 2015), //pustaka-digital.kemdikbud.go.id%2Fslims%2Findex.php%3Fp%3Dshow_detail%26id%3D2865.

[4] Siregar, Belling. 2008. Gedung dan Perlengkapan Perpustakaan. Medan : Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

[5] Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Askara, 2009.

[6] Sedarmayanti. Dasar-dasar Pengetahuan tentang: Manajemen Perkantoran. Bandung: Mandar Maju, 2001

[7] Lasa HS. Membina Perpustakaan Madrasah & Sekolah Islam. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2005.

[8] Yusri Fahmi, “Desain Gedung Perpustakaan Perguruan Tinggi (Antara Fungsi Dan Nilai Estetika) | Fahmi | Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, Dan Kearsipan,” 2013, http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/view/31.

[9] Departmen Pendidikan Nasional RI. Perpus-takaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI, 2004

[10] Lasa HS. Membina Perpustakaan Madrasah & Sekolah Islam

No comments:

Post a Comment