Thursday, October 31, 2019

Kuliah 8 Administrasi Pendidikan (Adiministrasi Tata Usaha Sekolah


Kuliah 8
Administrasi Pendidikan

Administrasi Tata Usaha Sekolah

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Tata Usaha
Tata usaha adalah segenap kegiatan pengelolaan surat menyurat yang dimulai dari menghimpun (menerima), mencatat, mengolah, mengadakan, mengirim, dan menyimpan, semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi[1].
Muljani A. Nuhadi menyatakan bahwa administrasi tata usaha merupakan salahsatu kegiatan administrasi pendidikan di sekolah yang meliputi pembuatan surat, pengelolaan surat, dan penataan arsip[2].
Jadi administrasi tata usaha adalah salah satu kegiatan administrasi berkaitan dengan kegiatan pendidikan yang meliputi penghimpunan, pencatatan, pengelolaan, dan pengarsipan surat.
Tata usaha sangat membantu pimpinan sebuah organisasi dalam membuat keputusan dan melakukan tindakan yang tepat. Pencatatan-pencatatan informasi berkaitan dengan organisasi disamping untuk keperluan informasi, juga berkaitan dengan fungsi pertanggungjawaban dan fungsi kontrol.
Ruang lingkup ketatausahaan meliputi pembuatan surat, pengelolaan surat, dan pengarsipan.

B.  Organisasi surat menyurat
1.   Pembuatan surat 
Surat mempunyai peranan penting bagi organisasi karena surat befungsi sebagai alat dan bukti komunikasi dan informasi. Surat juga dapat dijadikan sebagai alat pengukur banyaknya kegiatan dalam sebuah organisasi.
Dilihat dari jenisnya surat dapat dibedakan menjadi:
a.    Surat dinas, yaitu jenis surat yang ditujukan kepada lembaga atau organisasi kedinasan atau jabatan dalam kedinasasan.
b.    Nota dinas, atau yang disebut nota yaitu salah satu alat komunikasi kedinasan antar pejabat/personil atau bagian unit kerja yang masih berada dalam satu lingkungan unit kerja, yang sering digunakan untuk meminta penjelasan atau keputusan.
c.    Memorandum (memo), yaitu salah satu alat komunikasi di lingkungan unit kerja tertentu (misalnya sekolah) yang sifat penyampaiannya tidak resmi.
d.    Surat pengantar, yaitu surat yang digunakan untuk mengantarkan sesuatu hal.
e.    Surat edaran, yaitu pemberitahuan tertulis yang ditujukan kepada pihak-pihak tertentu yang berisi pemberian penjelasan atau petunjuk-petunjuk tertentu.
f.     Surat undangan, yatu surat pemberitahuanyang meminta yang bersangkutan untuk datang pada acara tertentu yang telah ditentukan.
g.    Surat keputusan, yaitu surat yang mempunyai kekuatan hukum dan dapat memuat tentang pembentukan, pengaturan, pengesahan, perubahan status atau pembubaran suatu tim, panitia dan lain-lain dalam suatu unit kerja.
Surat keputusan biasanya digunakan untuk:
-   Pelimpahan/penyerahan wewenang tertentu kepada seseorang
-   Pengesahan tentang petunjuk pelaksanaan suatu peraturan
-   Pembentukan tim, kepanitiaan, suatu tugas dan sebagainya.
-   Penetapan suaut keputusan yang bersifat umum dan penting dalam rangka kebijakan pokok.
h.    Surat tugas, yaitu surat yang berisi penugasan dari atasan yang harus dilaksanakan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam bentuk satuan organisasi atau satuan kerja.
i.      Pengumuman, yaitu surat yang berisi pemberitahuan tentang sesuatu hal yang ditunjukan kepada para pegawai bawahan atau para guru atau pihak-pihak lain yang dianggap penting[3].

Surat resmi harus memenuhi kriteria berikut :
a.    Ditulis dalam kertas putih dengan ukuran F4 (Folio) atau A4 (kwarto)
b.    Jelas yang dituju
c.    Terang dan jelas maksudnya
d.    Kalimat dan bahasannya harus tepat
e.    Singkat dan efisien[4].

Menurut Fauzan Susunan Surat dinas berisi
a.    Kepala surat
b.    Isi surat
c.    Kaki surat[5]. 

a.  Kepala surat
     Kepala surat pada umumnya terdiri dari :
1)   Kop surat 
2)   Tanggal
3)   Nomor surat
4)   Lampiran
5)   Perihal
6)   Alamat
1) Kop surat
Kop surat biasanya diketik di tengah-tengah  pada bagian atas surat. Biasanya diketik dalam bentuk yang menarik karena menjadi identitas organisasi bersangkutan. Surat yang menggunakan kop surat menunjukkan resminya sebuah surat. Oleh karena itu surat pribadi hendaknya tidak menggunakan surat yang berkop.
Kop surat terdiri dari :
1.    Nama kantor, perusahaan, lembaga atau organisasi
2.    Alamat lengkap, nomor telepon, faximile, dan email
3.    Nama kantor cabang, dan kantornya
4.    Nama banker
5.    Berbagai jenis usaha
6.    Nomor kotak pos
7.    Logo lembaga

Contoh kop surat:
 





2) Tanggal surat 
Surat yang menggunakan kop surat, maka penulisan tanggal tidak perlu didahului dengan nama tempat atau kota, karena pada kop surat sudah tercantum alamat. Penulisan nama tempat atau kota diperlukan jika surat tidak berkop. Nama bulan hendaklah ditulis dengan huruf  secara lengkap, tidak disingkat dan tidak ditulis dengan angka.
Contoh penulisan tanggal yang benar :
-       12 Agustus 2002 (jika surat menggunakan kop)
-       Pamekasan, 12 Agustus 2002 (Jika surat tidak menggunakan kop)

Contoh penulisan tanggal yang salah :
-       Pamekasan, tgl. 20-01-2005
-       Pamekasan : tgl 20 Januari 2005
-       Pamekasan, 25-01-05
-       1 Jan, 2005
-       1-2-2005

3)  Nomor surat
Setiap surat resmi selalu disertai dengan nomor surat yang berguna untuk memudahkan pencarian arsip surat itu kembali, memudahkan penyimpanan dan mengetahui banyaknya surat keluar. Nomor surat juga berguna bagi penerima surat dalam proses administrasi surat. Nomor surat dibuat dan dibakukan oleh organisasi yang bersangkutan.
Pada umumnya penulisan nomor surat atau  indeks surat memiliki format:
 Nomor/Bentuk Surat/Pengirim/Bulan/Tahun

-          Nomor
Nomor adalah angka yang ditulis sebagai petunjuk nomor dari surat yang dikeluarkan.
-          Bentuk surat
Bentuk surat adalah penulisan kode maksud surat yang distandarkan oleh organisasi bersangkutan.
-          Pengirim
    Pengirim adalah penulisan secara singkat pengirim surat, seperti Madrasah Aliyah Al-Azhar disingkat MAZ.
-          Bulan
   Bulan adalah penulisan bulan ditulisnya surat. Penulisan bulan bisa menggunakan angka biasa atau angka romawi. Contoh bulan Oktober ditulis dengan angka X atau 10.
-          Tahun
   Tahun adalah penulisan angka tahun ditulisnya surat misalnya 2005 menunjukkan tahun 2005.

Contoh penulisan indeks surat :  05/A.1/MAZ/X/2005
4)  Lampiran
Lampiran adalah bagian surat yang berfungsi sebagai petunjuk tentang dokumen yang disertakan bersama surat misalnya jadwal, salinan ijazah, akte kelahiran, daftar riwayat hidup, harga, brosur, pengumuman, dan sebagainya. Dalam lampiran diterangkan berapa helai atau berkas lampiran yang menyertai surat.
Isi lampiran juga disebutkan dalam isi surat agar pembaca surat lebih memahami lampiran yang disertakan bersama surat tersebut.  Misalnya : Bersama ini kami lampirkan jadwal pelajaran tahun ajaran baru 2015/2016 MA Al-Azhar.

5)  Hal atau perihal
        Hal atau perihal merupakan bagian dari surat yang berfungsi untuk mengetahui isi surat secara keseluruhan. Perihal membantu penerima surat dalam mengetahui isi pokok surat. Perihal juga mempermudah dalam proses administrasi. Hal atau
        Contoh : Hal   : Pemberitahuan libur akhir semester
                       Hal   : Undangan rapat ajaran baru

6)  Alamat surat
Surat yang ditulis selalu dicantumkan nama alamat tujuan. Alamat tujuan ini ditulis di dua tempat yaitu di dalam surat dan di amplop. Alamat tujuan surat ditulis selengkap dan jelas, terutama yang berada di amplop sehingga kemungkinan salah alamat dapat dicegah atau dihindari.
Penulisan alamat surat yang menyebutkan nama harus memakai sebutan Sdr, Bp, Tuan, atau Nn, tetapi bila bila disebutkan nama jabatannya, maka tidak perlu memakai sebutan.

                 Contoh : Yth. Sdr Abdul Muis
                                Jl. Anggrek 123
                                Mojokerto

                                 Kpd. Yth.
                                 Kepala Madrasah Aliyah Al-Azhar
                                 Panaan Palengaan Pamekasan.

Penulisan alamat pada amplop hendaknya mencantumkan kode pos untuk memudahkan penyampaian dan mencegah kekeliruan penyampaian surat kepada penerima. Alamat tujuan di amplop terletak di sebelah kanan bawah sampul.

Contoh penulisan alamat pada amplop surat
 











            Alamat pengirim surat bagi amplop yang tidak berkop dapat ditulis pada 3 kemungkinan berikut ini :
a)  pada halaman muka di sudut kiri atas;
b)  pada halaman muka di sudut kiri bawah; atau
c)  pada halaman belakang sampul di bagian atas tengah

Contoh penulisan alamat surat :
a)    Alamat surat kepada seseorang atau perorangan
Kepada
Yth. Bapak Ahmad Erfan Hamdi
Jl. Kalimati No 3 A Mojokerto

Atau
Kepada Yth.
Bapak Ahmad Erfan Hamdi
Jl. Kalimati No 3 A Mojokerto

Atau bisa menghilangkan ”Kepada”
Yth.
Bapak Ahmad Erfan Hamdi
Jl. Kalimati No 3 A Mojokerto

b)    Alamat surat kepada pejabat pemerintah
Kepada Yth.
Kepala Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Jl. Manggarai 98 Jakarta Pusat

Atau
Kepada
Yth. Bapak Menteri Pendidikan Nasional
Jl. WR. Supratman 10 Jakarta Pusat.

c)         Alamat surat yang ditujukan kepada perusahaan
Kepada
PT Usaha Mandiri
Jl. Jokotole 15 Pamekasan

Kepada
Penerbit Media Pustaka
Jl. Pakis Tirtosari No 20 Surabaya

Kepada
Hotel Ibis Surabaya
Jl. Jembatan Merah 24 Surabaya

d)        Alamat surat yang dialamatkan kepada pemasang iklan
Kepada
Yth. Pemasang Iklan No. AA.76321 p/a
Harian Kompas
Jl. Gajahmada No 108 Jakarta
e)         Alamat dengan menggunakan u.p. = untuk diperhatikan
Kepada
Yth. Direksi Bank Pembangunan
Jl. Roa Malaka No 27 Jakarta
u.p. Drs. Bambang Irawan

b.   Isi surat
          Isi surat terdiri atas :
1)   Salam pembuka
2)   Paragraf isi
3)   Salam penutup
  
1)   Salam pembuka
Salam pembuka adalah kalimat pembuka sebelum memasuki paragraf isi. Salam pembuka bertujuan untuk menekankan adanya kesan sopan (jika surat ditujukan kepada atasan atau pejabat) dan kesan akrab (jika surata ditujukan kepada  orang yang setingkat atau dibawahnya.


Salam pembuka biasanya menggunakan kata-kata :
-       Assalamualaikum, Wr. Wb.
-       Dengan hormat
-       Saudara yang terhormat
-       Bapak .............. yang terhormat.
-       Ibunda tercinta
-       Ananda ............

         2). Paragraf  isi
          Paragraf isi adalah satu kesatuan pikiran yang merupakan himpunan kalimat yang berkaitan dengan satu rangkaian untuk membuat sebuah gagasan. Kata lain dari paragraf adalah alinea. Satu paragraf terdiri dari satu alinea atau lebih. Dalam surat ada tiga paragraf yaitu paragraf pembuka, paragaraf isi,  dan paragaraf penutup.

a) Paragraf pembukaan
       Paragraf pembuka disebut juga kalimat pendahuluan. Kalimat ini ditulis setelah salam pembuka. Paragraf pembuka berisi kalimat yang mengantarkan pokok pikiran menuju paragraf berikutnya. Parafraf pembuka berfungsi sebagai pengantar kepada isi surat. Oleh karena itu kalimat yang digunakan yaitu  kalimat yang dapat menumbuhkan minat dan perhatian bagi pembaca. Penulisan kalimat pembuka juga disesuaikan dengan maksud/tujuan surat. Berikut contoh-contoh kalimat pembuka:
1.    Kalimat pembuka untuk menjawab surat yang diterima, misalnya :
a.   Surat Saudara tanggal 5 November 2007, No. 15/Ni/03/2007 tentang penawaran kerjasama dalam pelatihan administrasi kesekretariatan telah kami terima dan kami mengucapkan terimakasih atas kepercayaannya saudara kepada kami.
b.   Membalas (menjawab) surat saudara tertanggal 7 September 2006, No. 121/KDSB-03/09/2006, dengan ini kami beritahukan bahwa ...................
c.   Memenuhi surat Saudara 15 Mei 2005 No. 32/MA.DUBA/05/2005, bersama ini kami kirimkan ...................
d.   Berhubungan dengan lamaran Saudara, tertanggal ..................., dengan ini kami beritahukan bahwa ...................
e.   Surat Saudara tertanggal ................... No. ................... telah kami terima dengan gembira. Sehubungan dengan itu, dengan ini kami beritahukan bahwa ...................
     
2. Paragraf pembuka untuk surat yang berisi suatu pemberitahuan, permintaan, pernyataan, dan yang sejenis, digunakan kalimat pembuka sebagai berikut :
a.       Dengan ini kami beritahukan bahwa ...................
b.      Bersama ini kami sampaikan kepada Saudara ...................
c.       Dengan sangat menyesal kami beritahukan kepada Saudara bahwa ...................
d.      Dengan ini kami terangkan bahwa ...................

3.        Untuk menunjukkan sesuatu yang menjadi dasar penyusunan surat, maka dipergunakan pargraf pembuka sebagai berikut :
a.    Berdasarkan hasil rapat kepala sekolah pada tanggal 9 Oktober 2007, dengan ini dibertahukan bahwa ...................
b.    Berkenaan dengan surat edaran Departemen Agama tertanggal ..................., No. ................... denga ini kami beritahukan bahwa ...................
c.    Sehubungan dengan surat Ketua yayasan Al-Bayan tertanggal ..................., No ..................., dengan ini kami meminta kesediaan bapak/ibu untuk ...................
4.        Untuk menyatakan tujuan yang akan dilaksanakan dapat dipergunakan paragraf pembuka sebagai berikut :
a.    Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharrom 1430, Yayasan Al-Bayan akan mengadakan serangkaian acara sebagai berikut ...................
b.    Dalam usaha mempersiapkan Ujian Nasional (UN) bagi siswa kelas 3 Ma Al-Azhar, maka akan diadakan bimbingan belajar bagi siswa kelas 3, yang akan diselenggarakan pada ...................
c.    Salam silaturahmi kami sampaikan, semoga Bapak senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada Bapak, sehingga Bapak dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari dengan baik.

2) Paragraf Isi
          Pargraf Isi adalah isi surat yang sesungguhnya yang memuat persoalan yang akan dikemukakan oleh penulis surat. Isi surat dapat berupa sesuatu yang diberitahukan, ditanyakan, dikemukakan, diminta, dan sebagainya. Isi surat harus singkat, jelas, sopan, dan singkat. Hindari kata-kata asing yang sulit dipahami, karena dikhawatirkan tidak dimengerti oleh pembaca.
          Pargraf isi dapat terdri dari satu atau lebih paragraf, bergantung dari banyaknya pokok masalah yang hendak dibicarakan.
                        Contoh  isi  surat:
a)    Berdasarkan         keterangan yang terdapat pada surat Saudara, kami tertarik untuk bekerja sama dalam pelatihan administrasi kesekretariatan. Untuk itu kami mengundang Saudara ke tempat kami untuk membicarakan format kerja sama ini lebih lanjut.
b)   Selanjutnya kami mengharap kehadiran Bapak pada .............
3) Pragraf penutup
          Paragraf penutup adalah kalimat yang berfungsi menutup pembicaraan dalam surat. Kalimat yang disampaikan dapat berupa harapan atau ucapan terimakasih.
                         Contoh paragraf penutup :
a)    Atas perhatian dan kerjasama Bapak kami sampaikan terimakasih.
b)   Demikian agar menjadi maklum .........
c)    Demikian surat saya, terimakasih atas kebijaksanaan Bapak .........
d)   Kami harap hal ini mendapat perhatian Saudara sepenuhnya, dan untuk itu tak lupa kami sampaikan terimakasih.
e)    Menunggu kabar Saudara selanjutnya dengan segera.
f)    Sambil menunggu balasan saudara, kami ucapkan terimakasih.
g)   Besar harapan kami, semoga Bapak mempertimbangkan dan menerima surat lamaran ini.
h)   Mengingat pentingnya rapat ini, kami berharap Saudara datang tepat waktu.
i)     Demikian surat ini kami buat, agar dipergunakan sebagaimana mestinya.

       3. Salam penutup
                  Salam penutup adalah kalimat yang menutup pembicaraan dan menyatakan pembicaraan sudah selesai. Salam penutup berfungsi untuk menunjukkan rasa hormat penulis setelah berkomunikasi dengan pembaca surat. Salam penutup dicantumkan diantara paragraf penutup dan tandatangan pengirim. Salam penutup yang lazim digunakan yaitu :
1.      Wassalamualaikum
2.      Teriring salam
3.      Salam takdim
4.      Salam kami
5.      Hormat kami

c.  Kaki surat
     Kaki surat terdiri atas : 
1)      Tandatangan
2)      Nama terang dan jabatan
3)      Cap dinas 
4)      Tembusan (bila perlu)

1)        Tandatangan
Surat dinas diangagp sah jika ditandatangani oleh pejabat yang berwenang, yaitu pemegang pimpinan suatu instansi, lembaga, atau organisasi
2)        Nama terang dan jabatan
      Nama jelas penandatangan dicantumkan di bawah tandatangan dengan huruf awal setiap kata ditulis kapital, tanpa diberi kurung dan tanpa diberi tanda baca apapun.
3)      Cap dinas
Cap dinas atau stempel penting dibubuhkan dalam surat dinas sebagai bukti bahwa surat itu benar-benar datang dari organisasi bersangkutan.
4)      Tembusan
Tembusan (c.c. = carbon copy) dibuat jiki isi surat perlu diketahui oleh pihak-pihak lain yang ada hubungannya dengan surat tersebut. Dengan cara demikian, pembaca mengetahui bahwa surat tersebut dikirim kepada pihak lain yang perlu ikut mengetahui isi surat tersebut. Tembusan dicantumkan jika memang ada pihak lain yang harus mengetahui isi surat.
Tembusan ditulis di sebelah kiri bawah, lurus dengan Nomor, lampiran, dan perihal. Tembusan hedaklah disusun berdasarkan urutan tingkatan jabatan instansi yang bersangkutan

c.    Pengelolaan surat
Setiap organisasi termasuk sekola akan terlibat dengan kegiatan pengelolaan surat menyurat. Oleh karena surat merupakan dokumen penting bagi organisasi, maka surat harus dikelola dengan baik dan ditangani oleh pegawai administrasi. Pengelolaan surat meliputi pengelolaan surat masuk dan pengelolaan surat keluar.[6].

1) Pengelolaan surat masuk
Kegiatan pengelolaan surat masuk dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu tahap penerimaan, penyortiran, pencatatan, pengarahan, pengolahan, dan penyimpanan surat.
a)    Penerimaan surat
Pada tahap penerimaan surat, kegiatan administrasi yang dilakukan adalah
-       Menerima surat
-       Memeriksa jumlah dan alamat surat (apakah alamat yang diterima benar-benar pada alamatnya)
-       Jika surat yang diterima itu benar dan sesuai dengan alamatnya, kemudian petugas memberikan paraf, nama terang dan tanggal pada buku ekspedisi/buku pengantar surat.
-       Meneliti sifat surat, kesesuaian surat, dan katagori surat.
b)   Penyortiran surat
Setelah surat diterima, dilanjutkan dengan penyortiran. Kegiatan penyortiran yaitu:
-       Mengelompokkan surat-surat ke dalam kelompok surat dinas dan surat pribadi. Surat pribadi langsung diberikan kepada pribadi masing-masing tanpa diproses.
-       Menyortir surat berdasarkan klasifikan surat
-       Memisahkan surat menurut sifatnya, yaitu surat penting, surat rahasia, dan surat biasa.
-       Membubuhkan tanggal penerimaan pada setiap surat. Tanggal penerimaan dibubuhkan pada lembar surat jika surat terbuka, sedangkan surat rahasia dibubuhkan pada sampulnya.
c)    Pencatatan surat
Pada pencatatan surat dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
-       Mencatat surat yang sudah diteliti pada buku agenda surat masuk. Buku agenda surat masuk berisi nomor urut, tanggal penerimaan, nomor surat, perihal (isi surat), sifat surat, pengirim, dan lammpiran.

Contoh buku agenda surat masuk
No
Tanggal Diterima
Nomor Surat
Isi Surat
Sifat surat
Pengirim
lampiran
Ket









-       Surat yang telah dicatat dilampiri dengan sehelai lembar disposisi. Bentuk lembar disposisi adalah sebagai berikut:

 

























-       Selanjutnya surat-surat yang sudah dilengkapi dengan lembar disposisi diserahkan kepada pimpinan.

d)   Pengarahan surat
Kegiatan pada tahap ini adalah
-       Memberikan disposisi tentang tindak lanjut yang harus dikerjakan terhadap surat tersebut.
-       Setelah disposisi diberikan, surat tersebut diserahkan kembali kepada petugas untuk diolah lebih lanjut.
e)    Pengolahan surat
Kegiatan pada tahap ini adalah:
-       Menerima surat yang sudah didisposisi, kemudian membahas disposisi tersebut untuk dilakukan tindak lanjut.
-       Menyimpan surat sementara selama surat tersebut masih dalam pengolahan sebagai surat aktif.
f)    Penyimpanan surat
Kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir yaitu:
-       Menerima surat-surat yang tidak aktif untuk disimpan
-       Melakukan penyimpanan surat secara sistematis sehingga apabilan diperlukan dapat ditemukan kembali dengan cepat dan tepat.
2)   Pengolaan surat keluar
Surat keluar  adalah surat yang yang dibuat oleh organisasi yang ditujukan kepada unit kerja atau seseorang bawahannya atau organisasi lainnya. Pengelolaan surat keluar meliputi beberapa tahap yaitu: tahap pembuatan konsep, penandatanganan, pengiriman, dan penyimpanan arsip
a)    Pembuatan konsep
Sebelum diketik, surat dinas terlebih dahulu dibuat konsep. Sesudah dikonsep, pembuat konsep menandatangani konsep ditempat ang tersedia dalam lembar konsep surat dan mengemukakan kepada pejabat yang berwenang untuk dimintakan persetujuan. Konsep yang telah disetujui diteruskan kepada petugas yang mengurusi agenda surat keluar untuk memperoleh nomor surat. Baru setelah itu diketik.
b)   Penandatangan
Surat yang telah diketik, disampaikan kepada petugas yang berwenang untuk meneliti kebenaran isi surat tersebut. Apabila surat sudah benar, maka surat diteruskan kepada pejabat yang berwenang menandatangani surat. Surat yang sudah ditandatangani dibubuhi cap jabatan pada sebelah kiri dengan menutupi sedikit tanda tangan tersebut.
c)    Pengiriman
Setelah surat ditandatangani, kemudian dilakukan penyelesaian untuk dikirim. Sebelum dikirim diteliti terlebih dahulu kebenaran alamat surat yang tertera pada sampul.
d)   Penyimpanan arsip
            Arsip surat diberikan kepada petugas yang bertanggung jawab untuk menyimpan surat agar mudah ditemukan kembali bila dibutuhkan.

C.  Pengarsipan surat
Pengarsipan atau penataan surat merupakan puncak dari kegiatn administrasi tata usaha. Oleh karena itu, setelah pengelolaan surat baik surat keluar maupun surat masuk, diakhiri dengan kegiatan pengarsipan. Kegiatan pengarsipan tidak terbatas pada surat, tetapi meliputi segala surat, naskah, dokumen, warkat, dan lainnya.
Ditinjau dari fungsinya arsip dibedakan menjadi dua macam yaitu arsip dinamis dan arsip statis. Arsip dinamis adalah arsip yang masih digunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kegiatan tugas pokok serta pelaksanaan penyelenggaraan administrasi pendidikan di sekolah[7].
Pengarsipan merupakan salah satu kegiatan administrasi tata usaha yang berupa kegiatan menyimpan, memelihara, dan mengawetkan secara sistimatis sehingga mudah ditemukan kembali apabila diperlukan.
Ada dua kemungkinan cara pengarsipan arsip di sekolah yaitu secara terpusat dan tidak terpusat. Pengarsipan secara terpusat yaitu pengarsiapan yang dilakukan secara menyeluruh menjadi satu. Sedang pengarsipan yang tidak terpusat yaitu pengarsipan yang dikelompokkan berdasarkan tugas yang berbeda sesuai dengan pengelompokan tugas dalam organisasi. Karena organisasi sekolah adalah organisasi yang relatif kecil, maka penataan arsip secara terpusat lebih menguntungkan.

1.   Pengklasifikasian arsip
Pengklasifikasian arsip adalah penyimpanan arsip secara sistimatis agar dapat ditemukan dengan mudah bila diperlukan. Pada prinsipnya pengklasifikasian arsip merupakan usaha untuk menggolongkan arsip berdasarkan fungsi atau kegiatan organisasi.
Model-model klasifikasi surat ada lima yaitu:
a.    Sistem abjad (alphabetic filling)
Sistem abjad adalah sistem penyimpanan arsip yang disusun berdasarkan huruf abjad atau huruf-huruf pertama nama orang atau suatu badan organisasi.
b.    Sistem masalah (subject filling)
Sistem masalah adalah sistem penyimpanan arsip berdasarkan masalah atau pokok masalah surat.
c.    Sistem tanggal (chronological filling)
Sistem tanggal adalah sistem penyimpanan arsip berdasarkan urutan hari atau tanggal surat yang berpedoman kepada tanggal pembuatan atau penerimaan surat.
d.    Sistem nomor (numeric filling)
Sistem nomor adalah sistem penyimpanan arsip berdasarkan angka-angka atau nomor-nomor yang telah ditetapkan.
e.    Sistem wilayah (geographical filling)
Sistem wilayah adalah sistem penyimpanan arsip berdasarkan nama wilayah asal surat[8].

Ditinjau dari fungsinya, model klasifikasi yang paling sesuai digunakan di sekolah yaitu klasifikasi berdasarkan masalah. Artinya arsip-arsip digolongkan menurut pokok masalah/pokok isi surat yang terkandung di dalamnya. Dalam hal ini surat disimpan berdasarkan perhal surat, misalnya surat ijin pegawai disimpan dalam kelompok surat ijin, surat tentang keuangan disimpan dalam kelompok keuangan, dan sebagainya.
Pengarsipan berdasarkan masalah dilakukan dengan memberikan kode arsip terlebih dahulu berdasarkan jenis-jenis masalah yang ada dalam organisasi. Daftar klasifikasi dibuat terlebih dahulu dan ditetapkan oleh organisasi untuk dijadikan sebagai pedoman.
Untuk sekolah yang kecil biasanya pengklasifikasian arsip dibuat berdasarkan pada masalah utama, sedangkan untuk sekolah yang besar biasanya pengklasifikasian dibuat berdasarkan masalah utama, dan sub masalah utama.

          Contoh klasifikasi arsip untuk sekolah yang kecil:
No
Masalah
Kode
1
Tata usaha
A
2
Kurikulum
B
3
Kesiswaan
C
4
Sarana dan prasarana
D
5
Hubungan masyarakat
E

          Contoh klasifikasi arsip untuk sekolah yang besar:
No
Masalah
Sub Masalah
Kode
1
Keuangan
Gaji
Pengadaan barang
Pajak
A.1
A.2
A.3
2
Kepegawaian
Pengangkatan
Kenaiakan pangkat
Pemecatan
Cuti
B.1
B.2
B.3
B.4

2.   Penyimpanan arsip
Penyimpanan arsip adalah sistem yang digunakan untk menyimpan arsip organisasi dengan tujuan untuk menemukan dengan mudah ketika arsip diperlukan. Langkah-langkah penyimpanan arsip yaitu:
a.    Memeriksa
Surat yang diterima organisasi diperiksa apakah arsip tersebut layak untuk disimpan, atau arsip masih dalam pemrosesan. Arsip  yang telah diperiksa diberi tanda bahwa arsip tersebut telah diperiksa sehingga siap diproses lebih lanjut. Langkah ini disebut dengan istilah “release”.
b.    Mengindeks
Mengindeks adalah proses menemukan kata  tangkap (caption) dari suatu arsip. kegiatan mengindeks dilakukan dengan menentukan subjek surat. Dari indeks ini, petugas dapat melihat daftar klasifikasi subyek arsip tersebut.
c.    Mengkode
Mengkode adalah pemberian tanda pada arsip dengan cara menuliskan kata-kata di atas kerta arsip dengan tujuan untuk memudahkan petugas untuk menempatkan arsip sesuai dengan subjek yang benar.
d.    Menyortir
Menyortir adalah mengelompokkan arsip terlebih dahulu untuk memudahkan penempatan di tempat penyimpanan. Dengan penyortiran arsip dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Namun jika arsip hanya sedikit, maka tidak perlu disortir, karena dapat dilakukan penyimpanan sekaligus dengan mudah.
e.    Menempatkan
Langkah terakhir penyimpanan adalah menempatkan arsip yang telah diproses melaui beberapa langkah di atas.

3.   Penggunaan arsip
Adakalanya arsip yang sudah disimpan, diperlukan kembali, sehingga harus dikeluarkan dari tempat penyimpanannya. Untuk itu perlu diatur prosedur penggunaannya agar tidak mudah hilang. Prosedur dalam penggunaan arsip yaitu pengambilan, penyerahan, pengembalian, dan penyimpanan kembali
a.    Pengambilan
Pengambilan arsip yang sudah disimpak dilakukan dilakukan dengan menggunakan “Karu Bukti Pinjam Arsip” dua rangkap. Lembar pertama disimpat pada tempat penyimpatan arsip sebagai pengganti, dan lembar kedua disimpat pada kotak pengingat yang dapat mengingatkan petugas untuk menagihnya kembali.




Contoh Kartu Bukti Pinjam Arsip:
KARTU BUKTI PINJAM ARSIP
Nama            :
Unit Kerja      :
Arsip/Berkas yang dipinjam:
Pokok surat   :
Tgl. Dan No. Surat:
Dari               :
Kepada           :
Tgl. Pinjam   :
Tgl Kembali   :
Petugas          :









b.    Penyerahan
Setelah petugas menemukan kembali arsip yang telah diperlukan, maka arsip itu dikeluarkan dari tempatnya dan diganti dengan lembar pertama kartu bukti pinjam arsip. selanjutnya arsip tersebut diserahkan kepada yang berkepentingan.
c.    Pengembalian
Pengembalian arsip dilakukan dalam tenggang waktu yang telah ditentukan sebagaimana tertera dalam kartu bukti pinjam arsip. apabila sampai dengan waktu yang telah ditentukan peminjam belum mengembalikan, maka petugas harus mengingatkan pemimjam arsip tersebut.
d.    Penyimpanan
Pada saat arsip dikembalikan, petugas penata arsip menyimpan kembali ke tempatnya dengan mengeluarkan kartu bukti pinjam arsip. Kartu itu diberi tanda “telah kembali” kemudian diserahkan kepada peminjam sebagai bukti bahwa peminjaman telah selesai.

4.   Penyusutan arsip
Setelah sekian lama organisasi berlangsung, memungkinkan arsip yang disimpan semakin banyak sehingga dapat menimbulkan kesulitan dalam penataan dan penyediaan ruangan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyusutan. Upaya penyusutan dilakukan dengan dua macam yaitu pemindahan dan penghapusan.

Langkah-langkah dalam penyusutan arsip yaitu:
b.   Penilaian
Sebelum dilakukan penyusutan, arsip terlebih dahulu harus dilakukan penilaian oleh panitia. Penialaian arsip dilakukan baik dilihat dari segi kegunaannya maupun nilainya. Dilihat dari segi kegunaannya, arsip dibedakan menjadi arsip yang aktif, semi aktif, dan in-aktif. Dilihat dari segi nilainya dapat dibedakan menjadi arsip sementara dan arsip permanen.
c.    Pemindahan
Pemindahan arsip dapat dilakukan di dalam organisasi itu sendiri atau dipindah ke luar organisasi. Pemindahan arsip di dalam organisasi merupakan pemindahan arsip dari yang bersifat aktif ke semi aktif, atau dari semi aktif ke in-aktif. Dengan pemindahan ini arsip yang aktif dapat dikurangi.sedangkan pemindahan arsip ke luar organisasi adalah pemindahan arsip yang memiliki nilai permanen misalnya pemindahan arsip dari organisasi tertentu ke Arsip Nasional. Arsip permanen adalah arsip yang dianggap penting baik untuk kegunaan organisasi pecipta atau untuk kegunaan lain seperti hasil penelitia.
d.   Penghapusan
Arsip yang bersifat in-aktif dan bersifat tidak penting atau tidak permanen dapat dihapuskan dengan cara dimusnahkan. Untuk menghapus arsip dibentuk panitia yang bertugas mengurus proses penghapusan. Pelaksanaan pemusnahan arsip dilakukan dengan berita acara pemusnahan arsip.

Contoh berita acara pemusnahan arsip:

BERITA ACARA
PEMUSNAHAN ARSIP SURAT (TIDAK PENTING)
MA AL-AZHAR PANAAN PALENGAAN PAMEKASAN

Pada hari ini tanggal …………… bulan ……………... tahun …………………… yang bertandatangan di bawah ini, berdasarkan surat persetujuan dari ……………………….. No. ……………………… tanggal ……….... bulan ………………….. tahun ……………… telah memusnahkan berkas surat yang tergolong tidak penting seperti tercantum dalam Lampiran Berita Acara ini dengan:
                                  Penghancuran
                                  Pembakaran                             x)
                                  Peleburan secara chemis

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya.

                                                                           .………………………….. 2015
                                                                          Panitia Penyusutan Berkas Surat
Saksi-sakti                                                         1. Ketua        :……………(         )
1…………………. (            )                              2. Sekretaris :…………... (         )
2 ………………… (            )                               3. Anggota    :.………….. (         )

 
 




















Contoh lampiran beria acara:
No
Bidang
Macam warkat
Pembuatan      berkas surat
Jumlah satuan
Keterangan pemusnahan
Tahun
golongan














                                                                                  ………………………… 2015
                                                                                  Yang memusnahkan
                                                                                  1. ……………………… (           )
                                                                                  2. ……………………… (           )



D. Buku Agenda Rapat Sekolah
Buku agenda rapat sekolah atau notulen adalah buku yang berisi catatan-catatan  tentang kegiatan rapat dinas di sekolah. Hasil rapat perlu dicatat dalam sebuah buku yang disebut “Buku Notulen” karena hasil rapat tersebut merupakan keputusan yang  yang menjadi landasan kebijakan sekolah.
Pencatatan hasil rapat ditulis oleh seorang juru tulis yang disebut notulis yang ditunjuk oleh pemimpin rapat. Pemimpin rapat adalah kepala sekolah atau jika berhalangan diganti oleh wakil kepala sekolah.
Materi-materi yang dibicarakan dalam rapat sekolah antara lain:
1.   Rapat persiapan ajaran baru
2.   Rapat penerimaan siswa baru
3.   Rapat pembagian tugas mengajar
4.   Rapat kelulusan Ujian Nasional
5.   Rapat kenaikan kelas

     Contoh format buku notulen rapat
Rapat                           : …………………………………………………
Hari/tanggal                : …………………………………………………
Hadir                           : …………………. Orang
Tidak hadir                  : 1. ………………………………………………
                                      2. ………………………………………………
                                      3. ………………………………………………
Pimpinan rapat            : …………………………………………………
Agenda Rapat             :1. .………………………………………………
                                     2. ……………………………………………….
                                     3. ……………………………………………….
Pembicara 1                : …………………………………………………
Pembicara 2                : …………………………………………………
Pembicara 3                : ………………………………………… ….dst.
Hasil rapat                   : . .………………………………………………
                                     2. ……………………………………………….
                                     3. ……………………………………………….

                                                                        ………………….. 2015
Mengetahui
Kepala sekolah                                                Notulis,



(                                   )                                   (                                   )






E.  Kegiatan Tata Usaha Sekolah
Kegiatan tata usaha sekolah terdiri dari :
a.    Administrasi kepegawaian
b.   Administrasi ketata usahaan
c.    Administrasi keuangan
d.   Administrasi barang
e.    Administrasi kesiswaan

a.    Administrasi kepegawaian
Administrasi kepegawaian meguraikan tugas dan tanggung jawab pengelolaan satuan pendidikan dan peningkatan tata usahan kepegawaian di sekolah. Yang perlu disipakan dalam administrasi kepegawaian antara lain:
1.    File guru dan pegawai (dokumen guru dan pegawai seperti SK guru, ijazah dan lainnya)
2.    Buku induk guru dan pegawai
3.    Buku kendali guru (buku jadwal kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat)
4.    Buku kemajuan guru dan pegawai
5.    Buku cuti pegawai dan guru
6.    Buku mutasi pegawai dan guru
7.    Buku data sertifiat pelatihan pegawai dan guru

b.   Administrasi ketata usahaan
Hal-hal yang perlu disiapkan dalam administrasi ketata usahaan antara lain:
1.  Program tata kerja tata usaha
2.  Absensi dan rekap absen pegawai dan guru
3.  Buku agenda keluar dan masuk
4.  Buku ekspedisi
5.  Sistem penyimpanan arsip

c.    Administrasi keuangan
Hal-hal yang perlu disiapkan dalam administrasi keuangan antara lain:
1.   Buku kas umum
2.   Buku kas pembantu
3.   Laporan keuangan

d.   Administrasi barang
Hal-hal yang pelu disiapkan dalam administrasi barang antara lain:
1.   Buku inventaris barang
2.   Buku non inventaris (barang-barang habis pakai)
3.   Buku pemeliharaan barang
4.   Buku kendali stok

e.    Administrasi kesiswaan
Hal-hal yang perlu disipakan dalam adminitrasi keiswaan antara lain:
1.   Buku induk siswa
2.   Buku klaper
3.   Buku mutasi siswa
4.   Buku prestasi siswa
5.   Rekap absen siswa
6.   Buku kumpulan nilai
7.   Foto copy ijazah, SKHUN, transkrip, dan sertifikat siswa
8.   Daftar nominatif siswa (peserta ujian nasional).
9.   Rapor siswa



[1] M. Daryanto, 2014, 94.
[2] Muljani A. Nurhadi, 1983, 91
[3] Muljani A. Nurhadi, 1983, 92-94.
[4] Fauzan, Pedoman Administrasi Kesekretariatan, M2M Legend, Pamekasan, 2004, 7
[5] Fauzan, 2004, 8-16
[6] Muljani A. Nurhadi, 1983, 109-118
[7] Muljani A. Nurhadi, 1983, 119.
[8] Fauzan, 2004, 22

No comments:

Post a Comment