Kuliah 3 Administrasi dan Supervisi Pendidikan
Fungsi Administrasi Pendidikan
Administrasi
penddikan mempunyai fungsi yang integral dalam proses pendidikan, terutama
dalam pengelolaan dan pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah. Sebagai
akibat langsung dari fungsinya yang integral tersebut, maka fungsi administrasi
pendidikan adalah sebagai berikut:
1.
Fungsi
perencanaan
Perencanaan
merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan adminstrasi. Tanpa
perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan bahkan akan
mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Fungsi perencanaan
mencakup berbagai kegiatan seperti menentukan kebutuhan, yang diikuti oleh
penentuan strategi pencapaian tujuan dan kemudian penentuan program guna
melaksanakan strategi pencapaian tersebut.
Langkah-langkah dalam perencanaan
meliputi:
a.
Menentukan
dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai
b.
Meneliti
masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan
c.
Mengumpulkan
data dan informasi-informasi yang diperlukan
d.
Menentukan
tahap-tahap atau rangkaian tindakan
e.
Merumuskan
bagaimana memecahkan masalah dan bagaimana menyelesaikan langkah-langkah yang
telah ditentukan
Dalam menyusun perencanaan
syarat-syarat berikut perlu diperhatikan:
a.
Perencanaan
harus didasarkan atas tujuan yang jelas
b.
Bersifat
sederhana, realistis, dan praktis
c.
Terinci,
memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga
mudah dipedomi dan dijalankan.
d.
Memiliki
fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan
situasi sewaktu-waktu.
e.
Terdapat
pertimbangan antara bermacam-macam bidang yang akan digarap dalam perencanaan
itu, menurut urgensinya masing-masing.
f.
Diusahakn
adanya penghematan tenaga, biaya, dan waktu serta kemungkinan penggunaan
sumber-sumber daya dan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
g.
Diusahan
agar sedapat mungkin tidak terjadinya duplikasi pelaksanaan
2.
Fungsi
pengorganisasian
Pengorganisasian
merupakan aktifitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang
sehingga tewujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Di dalam pengorganisasian terdapat pembagian tugas-tugas, wewenang,
dan tanggung jawab secara terinci menurut bidang-bidang dan bagian-bagian,
sehingga terciptalah adanya hubungan-hubungan kerja sama yang harmonis dan
lancer menuju pencapaian tujuan yang telah diterapkan.
Fungsi organisasi
meliputi pengelolaan personel, sarana dan prasarana, distribusi pengelolaan
personel, sarana prasarana, distribusi tugas dan tanggung jawab. Fungsi
tersebut meliputi:
a.
Mengidentifikasi
serta menggolongkan jenis-jenis tugas dan tanggung jawab
b.
Menentukan
dan mendistribusikan tugas, tanggung jawab dan kewenangan
c.
Merumuskan
aturan-aturan dan hubungan kerja
Oganisasi yang
baik hendaklah memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat sebagai berikut:
a.
Memiliki
tujuan yang jelas.
b.
Tiap
anggota dapat memahami dan menerima tujuan tersebut.
c.
Adanya
kesatuan perintah, para bawahan hanya mempunyai seorang atasan.
d.
Adanya
kesinambungan antara wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggota.
e.
Adanya
pembagian tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan
bakat masing-masing, sehingga dapat menimbulkan kerja sama yang harmonis dan
kooperatif.
f.
Pola
organisasi hendaknya relatif permanen, dan struktur organisasi disusun
sesederhana mungkin, sesuai dengan kebutuhan, koordinasi, pengawasan, dan
pengendalian.
g.
Adanya
jaminan keamanan dalam bekerja, anggota tidak merasa takut dipecat atau
ditindak sewenang-wenang
h.
Adanya
gaji atau insentif yang setimpal dengan jasa/pekerjaan, sehingga dapat
menimbulkan gairah kerja.
i.
Garis-garis
kekuasaan dan tanggung jawab serta hirarkhi tata kerjanya jelas tergambar dalam
struktur organisasi.
3. Fungsi
koordinasi
Koordinasi adalah
pengaturan tata hubungan dari usaha bersama untuk memperoleh kesatuan tindakan
dalam usaha pencapaian tujuan bersama.Fungsi koordinasi merupakan stabilitator
antar berbagai tugas, tanggung jawab, dan kewenangan untuk menjamin tercapainya
relevansi dan efektifitas program kerja yang dilaksanakan.
Adanya maca-macam
tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, memerlukan adanya koordiniasi
dari seorang pemimpin. Koordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan
terjadinya persaingan yang tidak sehat atau kesimpangsiuran dalam tindakan.
4. Fungsi
motivasi
Motivasi adalah sesuatu
yang menjadi penggerak serta pemicu semangat seseorang untuk merah tujuan yang
diinginkan. Motivasi dalam organisasi sangat penting karena dapat meningkatkan
semangat dalam bekerja.
Fungsi motivasi bertujuan
meningkatkan efisiensi proses dan efektivitas hasil kerja. Fungsi kerja
tersebut timbul antara lain karena adanya penentuan dan distribusi tugas,
tangung jawab dan kewenangan yang sesungguhnya bermuara pada relevansi,
efektivitas, dan efisiensi hasil kerja yang hendak dicapai.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya proses motivasi di dalam organisasi yaitu:
a. Adanya
tujuan
b. Adanya
tantangan
c. Adaya
tanggung jawab
d. Adamua
kepemimpinan
e. Adanya
keharmonisan
5. Fungsi
pengawasan
Pengawasan adalah proses
pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar
semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan.
Fungsi pengawasan
meliputi pengamatan proses pengelolaan secara menyeluruh sehingga tercapailah
hasil sesuai dengan program kerja. Fungsi tersebut antara lain mencakup:
a. Mencegah
terjadinya penyimpangan dari program kerja yang telah ditetapkan, dan
meluruskan kembali penyimpangan-penyimpangan tersebut.
b. Membimbing
dalam rangka peningkatan kemampuan kerja
c. Memperoleh
umpan balik tentang hasil pelaksanaan progam kerja
d. Pelaksanaan
pengawasan dilakukan secara langsung maupun tidak langsung
e. Pelaksanaan
pengawasan hendaknya efisien untuk menjamin tercapainya relevansi dan
efektifitas program
6. Fungsi
penilaian
Fungsi penilaian
bertujuan untuk mengukur seberapa jauh tujuan telah tercapai sebagai umpan
balik bagi perbaikan-perbaikan bagi program kegiatan selanjutnya. Setiap
penilaian berpegang pada rencana dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan kata
lain setiap tujuan merupakan kriteria penialain.
Penilaian dalalm dunia
pendidikan meliputi penilaian terhadap guru, siswa, sarana dan prasarana serta
berbagai hal berkaitan dengan kurikulum, proses belajar mengajar, dan lainnya.
No comments:
Post a Comment