Kuliah 3
Aklak Tasawuf
Tujuan dan Manfaat
mempelajari Tasawuf
A.
Tujuan mempelajari Tasawuf
Pada dasarnya hakikat Tasawuf
adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui penyucian diri dan
perbuatan-perbuatan (amaliyah) Islam. Oleh karena itu, beberapa tujuan Tasawuf
adalah Ma’rifatullah (mengenal Allah secara mutlak dan lebih jelas). Inti sari
ajaran Tasawuf bertujuan memperoleh hubungan langsung dengan Allah SWT.
Sehingga seseorang akan merasa berada di hadirat-Nya. Dengan demikian tasawuf
dapat membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah sehingga
hati menjadi suci dan bersih, bagaikan cermin yang dapat menerima Nur cahaya
Tuhan.
Ada beberapa peran
Tasawuf dalam kehidupan modern, antara lain:
a. Menjadikan manusia
berkepribadian yang saleh dan berakhlak baik
b. Lebih mendekatkan
diri kepada Allah SWT.
c. Sebagai obat
mengatasi krisis kerohanian manusia (dekadensi moral) .
B.
Manfaat mempelajari Tasawuf
Faedah Tasawuf ialah membersihkan hati agar sampai kepada Ma’rifat Allah SWT. Sebagai Ma’rifat yang sempurna untuk keselamatan diakhirat dan mendapatkan keridlaan Allah SWT. Dan mendapat kebahagiaan abadi . Dengan adanya bantuan Tasawuf , maka ilmu pengetahuan satu dengan yang lainnya tidak akan bertabrakan, karena ia berada dalam satu jalan dan satu tujuan . Juga Untuk memperoleh hubungan langsung dan disadari denganTuhan, sehingga seseorang merasa berada di hadirat-Nya.
Faedah Tasawuf ialah membersihkan hati agar sampai kepada Ma’rifat Allah SWT. Sebagai Ma’rifat yang sempurna untuk keselamatan diakhirat dan mendapatkan keridlaan Allah SWT. Dan mendapat kebahagiaan abadi . Dengan adanya bantuan Tasawuf , maka ilmu pengetahuan satu dengan yang lainnya tidak akan bertabrakan, karena ia berada dalam satu jalan dan satu tujuan . Juga Untuk memperoleh hubungan langsung dan disadari denganTuhan, sehingga seseorang merasa berada di hadirat-Nya.
C. Objek Kajian Ilmu Akhlak
Objek kajian
yang dibahas dalam ilmu akhlak pada intinya adalah perbuatan manusia. Perbuatan
tersebut selanjutnya ditentukan kriterianya apakah baik atau buruk. Dengan
demikian obyek pembahasan ilmu Akhlak berkaitan dengan norma atau penilaian
terhadap suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.
Secara garis besar akhlak dibagi
menjadi tiga bagian :
1. Akhak yang berkaitan dengan hubungan
manusia dengan Allah.
2. Akhlak yang berkaitan dengan
hubungan manusia dengan manusia yang lain.
3. Akhlak yang berkaitan dengan
hubungan manusia dengan hewan, tumbuh-tumbuhan, dan lingkungan sekitar.
Hubungan manusia dengan Allah –
sebagai Tuhannya—maka dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Keyakinan yang benar kepada Allah.
Diantara ajaran-ajaran tersebut diatas adalah :
a) Bertuhan kepada Allah (tauhid) dan
larangan keyakinan mempersekutukan Allah (syirik).
b) Menjauhi perbuatan-perbuatan yang
mengarah kepada murtad, yang mengakibatkan seorang muslim keluar dari
agamanya, seperti meragukan kebenaran adanya Allah, meragukan kebenaran risalah
Rasulullah saw, meragukan adanya hari kiamat, meragukan kebenaran al-Qur’an dan
lain-lain. Termasuk keyakinan yang mendustakan kebenaran syariat shalat, puasa,
zakat, dan haji.
c) Beribadah kepada Allah, yang terdiri
dari ibadah yang telah diatur tata cara pelaksanaannya (mahdah), dan ibadah
yaang berkaitan kedudukan manusia sebagai khalifah Allah (ghairu mahdah).
2. Beribadah dan mengabdi kepada Allah
dalam semua aktivitas kehidupannya.
3. Keyakinan bahwa Allah mempunyai
sifat yang baik (dalam al asmaul husna).
C. Manfaat Mempelajari Ilmu Akhlak
Manfaat dalam
mempelajari ilmu akhlak :
1. Dapat membedakan hal/perilaku dan
perbuatan yang baik dan dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana yang
ditentukan dalam sumber ilmu akhlak adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits.
2. Selalu dalam posisi dekat dengan
Allah dan sesama manusia.
3. Memperkuat dan memperbaiki hidup dan
ibadahnya.
4. Menjadi manusia yang sempurna (insan
kamil).
No comments:
Post a Comment