Wednesday, March 4, 2020

Kuliah 7 Administrasi dan Supervisi Pendidikan


Kuliah 7
Supervisi Pendidikan
Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Supervisi Pendidikan
1.    Pengertian Supervisi
Supervisi berasal dari kata  supervise yang artinya mengawasi, supervision bermakna pengawasan, dan supervisor berarti pengawas (Fanani, 2014). Sedangakan dalam kamus bahasa Indonesia,  supervisi bermakna pengawasan utama atau pengontrolan tertinggi (Depdiknas, 2007). Jika disandingkan dengan pendidikan, supervisi berarti proses bimbingan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki kompetensi terhadap guru-guru,  dan personalia sekolah lainya yang secara langsung menangani siswa yang belajar untuk meningkatkan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa (Azhari, 2004). Menurut Kotirde (2014) mengaitkan peran supervise sebagai kegiatan pengawasan untuk meningkatkan pengajaran di sekolah agar guru dapat mengajar dengan baik. Menurut Nwaogu (2006) supervisi adalah proses membantu, membimbing, menasihati dan merangsang pertumbuhan bawahan untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya. Dengan demikian Supervisi melibatkan stimulasi pertumbuhan profesional dan pengembangan guru, pemilihan dan revisi tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode pengajaran dan evaluasi pengajaran (Ogakwu, 2010). Menurut Daresh (1989) supervisi merupakan proses membimbing dan memimpin individu dalam sebuah organisasi (sekolah) untuk mengimplemetasikan tujuan organisasi
Supervisi dalam lembaga pendidikan ada dua aspek yaitu:
a. supervisi akademik, yaitu bantuan profesional kepada guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran atau bimbingan untuk mempertinggi hasil belajar siswa,
b. supervisi manajerial, yaitu mengawasi orang yang menjadi manajer atau Kepala Sekolah, yang terdiri dari pengembangan staf/tenaga kependidikan dan juga mengukur kinerja Kepala Sekolah (Kritiawan, dkk, 2019).
Menurut Lantip (2011) tujuan supervisi akademik yang dilakukan kepala Satuan Pendidikan antara lain adalah sebagai berikut.:
a.    Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan mata pelajaran.
b.    Membimbing guru dalam menyusun silabus
c.    Membimbing guru memilih dan menggunakan strategi/ metode/teknik pembelajaran.
d.    Membimbing guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
e.    Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan).
f.     Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/ bimbingan.
g.    Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi.

2.    Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi pendidikan adalah:
a. membantu guru atau instruktur mengembangkan kompetensinya,
b.  mengembangkan kurikulum,
c. mengembangkan kelompok kerja guru atau instruktur, dan
d. membimbing penelitian tindakan kelas (PTK) (Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987).  
Menurut  Asmani (2012) tujuan supervisi pendidikan adalah
a.    Membangkitkan dan mendorong semangat guru dan pegawai administrasi sekolah lainnya untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya.
b.    Agar guru dan pegawai administrasi lainnya berusaha melengkapi kekurangan-kekurangan mereka dalam penyelenggaraan pendidikan, termasuk bermacam-macam media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran jalannya proses belajar dan mengajar yang baik.
c.    Bersama-sama berusaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode baru demi kemajuan proses belajar dan mengajar yang baik.
d.    Membina kerja sama yang harmonis antara guru, murid, dan pegawai sekolah. Misalnya, dengan mengadakan seminar, workshop, in-service, maupun training.
3.        Fungsi Supervisi Pendidikan
Menrut Burton dan Brucker dalam Falah (2014) fungsi utama supervisi pendidikan adalah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik. Lebih lanjut Falah mengemukakan 8 fungsi supervisi. :
  1. Mengkoordinasi semua usaha sekolah.
  2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
  3. Memperluas pengalaman guru-guru
  4. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif
  5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.
  6. Menganalisis situasi belajar-mengajar.
  7. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf.
  8. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.



Daftar Rujukan
Azhari. A, Supervisi:  Rencana Program Pembelajaran, Jakarta:  Rian Putra, 2004
Daresh, J. (1989). Supervision As a Proactive Process. White Plains, NY: Longman.
Departemen  Pendidikan  Nasional,  2007, Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia,  Jakarta:  Balai Pustaka.
Falah. M. E, Fungsi Supervisi Pendidikan, dalam  http://elfanfalah.blogspot.com/2014/03/fungsi-supervisi-pendidikan.html, diakses pada 5 Maret 2010
Fanani, A., 2014,  Kamus  Populer  Lengkap  Inggris    Indonesia,  Indonesia-Inggris,  Surakarta: Open Books.  
Isa Yuguda Kotirde, 2014, The supervisor’s role for improving the quality of teaching and learning in Nigeria secondary school educational system, International Journal of Education and Research, Vol. 2 No. 8 August2014.
Jamal Ma’mur Asmani, 2012, Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, Yogyakarta: Diva Press.
Kristiawan. M, Yuniarih. Y, Fitria. Happi, dan Refika. N,  2019. Supervisi Pendidikan. Bandung:Alfabeta
Lantip Diat Prasojo, 2011, Supervisi Pendidikan, Yogyakarta: Gava Media.
Nwaogu, J. I., (2006).A guide to effective supervision of instruction in Nigeria Schools.Enugu: 4th Dimension Publishing Co. Ltd
Ogakwu,V.N.(2010). A Comparative analysis of supervisory control measures in Public and Private secondary schools in Enugu state. Knowledge Review , 21(3) ,25-32

No comments:

Post a Comment