Kuliah
7
Supervisi
Pendidikan
Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Supervisi
Pendidikan
1.
Pengertian
Supervisi
Supervisi berasal dari kata supervise
yang artinya mengawasi, supervision bermakna
pengawasan, dan supervisor berarti pengawas
(Fanani, 2014). Sedangakan dalam kamus bahasa Indonesia, supervisi bermakna pengawasan utama atau
pengontrolan tertinggi (Depdiknas, 2007). Jika disandingkan dengan pendidikan,
supervisi berarti proses bimbingan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki
kompetensi terhadap guru-guru, dan
personalia sekolah lainya yang secara langsung menangani siswa yang belajar
untuk meningkatkan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi
siswa (Azhari, 2004). Menurut Kotirde (2014) mengaitkan peran supervise sebagai
kegiatan pengawasan untuk meningkatkan pengajaran di sekolah agar guru dapat
mengajar dengan baik. Menurut Nwaogu (2006) supervisi adalah proses membantu,
membimbing, menasihati dan merangsang pertumbuhan bawahan untuk meningkatkan
kualitas pekerjaannya. Dengan demikian Supervisi melibatkan stimulasi
pertumbuhan profesional dan pengembangan guru, pemilihan dan revisi tujuan
pendidikan, bahan pengajaran dan metode pengajaran dan evaluasi pengajaran
(Ogakwu, 2010). Menurut Daresh (1989) supervisi merupakan proses membimbing dan
memimpin individu dalam sebuah organisasi (sekolah) untuk mengimplemetasikan
tujuan organisasi
Supervisi dalam lembaga pendidikan ada dua
aspek yaitu:
a.
supervisi akademik, yaitu bantuan profesional kepada guru dalam meningkatkan
kualitas proses pembelajaran atau bimbingan untuk mempertinggi hasil belajar siswa,
b.
supervisi manajerial, yaitu mengawasi orang yang menjadi manajer atau Kepala
Sekolah, yang terdiri dari pengembangan staf/tenaga kependidikan dan juga
mengukur kinerja Kepala Sekolah (Kritiawan, dkk, 2019).
Menurut Lantip (2011) tujuan supervisi akademik yang
dilakukan kepala Satuan
Pendidikan antara lain adalah sebagai berikut.:
a.
Memahami
konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan
perkembangan mata pelajaran.
b.
Membimbing
guru dalam menyusun silabus
c.
Membimbing
guru memilih dan menggunakan strategi/ metode/teknik
pembelajaran.
d.
Membimbing
guru menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
e.
Membimbing
guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran/bimbingan
(di kelas, laboratorium,
dan/atau di lapangan).
f.
Membimbing
guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media
pendidikan dan fasilitas pembelajaran/ bimbingan.
g.
Memotivasi
guru untuk memanfaatkan
teknologi informasi.
2.
Tujuan
Supervisi
Tujuan supervisi pendidikan adalah:
a. membantu guru atau instruktur
mengembangkan kompetensinya,
b. mengembangkan kurikulum,
c. mengembangkan kelompok kerja guru atau
instruktur, dan
d. membimbing penelitian tindakan kelas
(PTK) (Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987).
Menurut Asmani (2012) tujuan supervisi pendidikan adalah
a.
Membangkitkan dan mendorong semangat
guru dan pegawai administrasi sekolah lainnya untuk menjalankan tugas dengan
sebaik-baiknya.
b.
Agar guru dan pegawai administrasi
lainnya berusaha melengkapi kekurangan-kekurangan mereka dalam penyelenggaraan
pendidikan, termasuk bermacam-macam media instruksional yang diperlukan bagi
kelancaran jalannya proses belajar dan mengajar yang baik.
c.
Bersama-sama berusaha mengembangkan,
mencari, dan menggunakan metode-metode baru demi kemajuan proses belajar dan
mengajar yang baik.
d.
Membina kerja sama yang harmonis
antara guru, murid, dan pegawai sekolah. Misalnya, dengan mengadakan seminar,
workshop, in-service, maupun training.
3.
Fungsi
Supervisi Pendidikan
Menrut
Burton dan Brucker dalam Falah (2014) fungsi utama supervisi pendidikan adalah
menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran
peserta didik. Lebih lanjut Falah mengemukakan 8 fungsi supervisi. :
- Mengkoordinasi semua usaha sekolah.
- Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
- Memperluas pengalaman guru-guru
- Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif
- Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.
- Menganalisis situasi belajar-mengajar.
- Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf.
- Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
Daftar Rujukan
Azhari.
A, Supervisi: Rencana Program Pembelajaran,
Jakarta: Rian Putra, 2004
Daresh,
J. (1989). Supervision As a Proactive
Process. White Plains, NY: Longman.
Departemen Pendidikan
Nasional, 2007, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka.
Falah. M. E, Fungsi
Supervisi Pendidikan, dalam http://elfanfalah.blogspot.com/2014/03/fungsi-supervisi-pendidikan.html,
diakses pada 5 Maret 2010
Fanani,
A., 2014, Kamus Populer Lengkap
Inggris – Indonesia,
Indonesia-Inggris, Surakarta:
Open Books.
Isa
Yuguda Kotirde, 2014, The supervisor’s role for improving the quality of
teaching and learning in Nigeria secondary school educational system,
International Journal of Education and Research, Vol. 2 No. 8 August2014.
Jamal
Ma’mur Asmani, 2012, Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah,
Yogyakarta: Diva Press.
Kristiawan.
M, Yuniarih. Y, Fitria. Happi, dan Refika. N, 2019. Supervisi Pendidikan.
Bandung:Alfabeta
Lantip
Diat Prasojo, 2011, Supervisi
Pendidikan, Yogyakarta: Gava Media.
Nwaogu,
J. I., (2006).A guide to effective supervision of instruction in Nigeria
Schools.Enugu: 4th Dimension Publishing Co. Ltd
Ogakwu,V.N.(2010).
A Comparative analysis of supervisory control measures in Public and Private
secondary schools in Enugu state. Knowledge Review , 21(3) ,25-32
No comments:
Post a Comment