Wednesday, March 11, 2020

Kuliah 8 Administrasi dan Supervisi Pendidikan


Kuliah 8
Supervisi dan Administrasi Pendidikan

Prinsip, teknik dan metode supervise
A.  Prinsip supervise
Supervise pendidikan didasarkan pada prinsip-prinsip yang menjamin kesungguhan dan dinamika dalam sistem pendidikan (Jahanian & Ebrahimi, 2013). Prinsip menjamin praktek   supervise yang didasarkan atas pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk memastikan kinerja efektif(Falender & Shafranske, 2007). Implementasi supervise bergantung kepada prinsip-prinsip yang didasarkan atas sudut pandang teoritis(Alila et al., 2016). Prinsip supervise dalam pendidikan menjadi dasar utama dimana tujuan organisasi dapat dicapai untuk mempertahankan standard an kualitas pengajaran dan pembelajaran bagi guru dan siswa (Mohammed, 2016). Prinsip peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan perbaikan atau peningkatan mutu pembelajaran yang ditindaklanjuti dengan pendidikan dan latihan guru (Syafaruddin & Asrul, 2014. Jadi prinsip supervise menjadi kunci keseriusan supervisor dalam menjalankan perannya dalam pendidikan sehingga kualitas pendidikan dapat ditingkatkan.
Menurut Masaong (2013) pengawas dalam melaksanakan supervisi hendaknya senantiasa menerapkan prinsip-prinsip supervisi sebagai berikut:
1.    Prinsip Ilmiah (scientific) dengan unsur-unsur:
a.    Sistematis, berarti dilaksanakan secara teratur, berencana kontinyu.
b.    Obyektif, artinya data yang didapat berdasarkan pada observasi nyata, bukan tafsiran pribadi.
c.    Menggunakan alat (instrumen) yang dapat memberikan informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar.
2. Demoktaris, menjunjung tinggi atas musyawarah.
3. Kooperatif/kemitraan, seluruh staf dapat bekerja bersama, mengembangkan usaha dalam ”menciptakan” situasi pembelajaran dan suasana kerja yang lebih baik.
4. Konstruktif dan kreatif, membina inisiatif staf/guru serta mendorong untuk aktif menciptakan suasana agar setiap orang merasa aman dan dapat mengembangkan potensi-potensinya. Selain prinsip-prinsip yang telah dikemukakan,

Rivai dalam Masaong (2013) membagi prinsip-prinsip supervisi atas dua bagian, yaitu prinsip positif dan prinsip negatif.
1.  Prinsip-prinsip Positif
a.    Supervisi harus konstruktif dan kreatif
b.    Supervisi harus lebih berdasarkan sumber kolektif kelompok daripada usaha-usaha supervisi sendiri
c.    Supervisi harus didasarkan atas hubungan profesional, bukan atas dasar hubungan pribadi
d.    Supervisi harus dapat mengembangkan segi-segi kelebihan pada yang dipimpin
e.    Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman pada anggotaanggota kelompoknya
f.     Supervisi harus progresif
g.    Supervisi harus didasarkan pada keadaan yang riil dan sebenarnya
h.    Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya
i.      Supervisi harus obyektif dan sanggup mengadakan self evaluation.
 2. Prinsip-prinsip Negatif
a.     Supervisi tidak boleh bersifat mendesak/direktif
b.     Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat/ kedudukan atau atas dasar kekuasaan pribadi
c.     Supervisi tidak boleh dilepaskan dari tujuan pendidikan dan pengajaran (the ultimate educative goals)
d.     Supervisi tidak boleh terlalu banyak mengenai soal-soal yang mendetail mengenai cara-cara mengajar dan bahan pembelajaran
e.     Supervisi tidak boleh mencari-cari kesalahan dan kekurangan staf/ guru
f.      Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan lekas kecewa.

2.    Model Supervisi
Model berasal dari Bahasa Inggris Modle, yang bermakna bentuk atau kerangka sebuah konsep, pola atau acuan(Juliani, 2012). Harjanto(2006)mengartikan model sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan suatu kegiatan
Sahertian (2008) membagi model supervisi menjadi empat bentuk , yakni : a) model konvensional (tradisional),    b) model ilmiah,  (c)model klinis,  dan d) model artistik.
a). Model konvensional (tradisional)  Model ini tidak lain dari refleksi dari kondisi masyarakat pada suatu saat.Pada saat kekuasaan yang otoriter dan feodal, akan berpengaruh pada sikap pemimpin yang otokrat dan korektif. Pemimpin cenderung untuk mencari-cari kesalahan. Perilaku supervisi ialah mengadakan inspeksi untuk mencari kesalahan dan menemukan kesalahan.
b). Model Supervisi Ilmiah 
Supervisi yang bersifat ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Dilaksanakan secara berencana dan kontinu, (2) Sistematis dan menggunakan prosedur serta teknik tertentu, (3) Menggunakan instrumen pengumpulan data, (4) Ada data yang objektif yang diperoleh dari keadaan yang riil.
c). Model Supervisi Klinis 
Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan mengajardengan melalui siklus yang sistematik, dalam perencanaan, pengamatan serta analisis yang intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional.Supervisi klinis adalah proses membantu dosen memperkecil kesenjangan antara tingkah laku rnengajar yang nyata dengan tingkah laku mengajar yang ideal.
d). Model Supervisi Artistik     
Mengajar adalah suatu pengetahuan (knowledge), mengajar itu suatu keterampilan (skill), tapi mengajar juga suatu kiat (art). Sejalan dengan tugas mengajar , supervisi juga merupakan kegiatan mendidik sehingga dapat dikatakan bahwa supervisi adalah suatu pengetahuan, suatu keterampilan dan juga suatu kiat.Supervisi itu menyangkut bekerja untuk orang lain (working for the others), bekerja dengan orang lain (working with the others), bekerja melalui orang lain (working through the others).

3.    Teknik  supervise
Teknik berasal dari kata technic dapat diartikan metode yang digunakan (Juliani, 2012). Teknik supervisi merupakan cara-cara yang ditempuh dalam mencapai tujuan tertentu, baik yang berhubungan dengan penyelesaian masalah guru-guru dalam mengajar, masalahkepala sekolah dalam mengembangkan kelembagaan serta masalah-masalah lain yang berhubungan serta berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan (Dirjen Tendik dan Tendik, 2008)
Dalam supervisi dikenal dengan dua teknik besar, yakni teknik individual dan teknik kelompok. Teknik individual antara lain berupa:
a.  kunjungan dan observasi kelas
b.  individual conference
c.  kunjungan antar guru-guru
d.  evaluasi diri
e.  supervisory buletin
f.   profesional reading
g.  profesional writing

Sedankan teknik kelompok menurut Paramudita & Ridwan (2019)antara lain:
a.     rapat staf sekolah
b.    orientasi guru baru
c.    curriculum laboratory panitia
d.    perpustakaan professional
e.    demonstrasi mengajar
f.     lokakarya
g.    field trips for staff personnels
h.    pannel or forum discussion
i.      in service trainingdan
j.      organisasi profesional.






Daftar Rujukan
Abd. Kadim Masaong, 2013, Supervisi Pembelajaran    dan Pengembangan Kapasitas Guru,  Bandung : Alfabeta
Alila, S., Uusiautti, S., & Määttä, K. (2016). The Principles and Practices of Supervision That Supports the Development of Inclusive Teacherhood. Journal of Education and Learning. https://doi.org/10.5539/jel.v5n3p297
Falender, C. A., & Shafranske, E. P. (2007). Competence in Competency-Based Supervision Practice: Construct and Application. Professional Psychology: Research and Practice. https://doi.org/10.1037/0735-7028.38.3.232
Jahanian, R., & Ebrahimi, M. (2013). Principles for Educational Supervision and Guidance. Journal of Sociological Research. https://doi.org/10.5296/jsr.v4i2.4562
Juliani, R. D. (2012). Model, Pendekatan, Dan Teknik Supervisi Pendidikan Di Perguruan Tinggi. Dinamika Sains, 10(22), Article 22.  http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/dinsain/article/view/107
Hartoyo. 2006. Supervisi Pendidikan. Semarang : Pelita Insani.
Mohammed, S. (2016). The Principals’ Supervisory Roles for Quality Education and Effective School Administration of Basic Education Schools in Nigeria. Proceedings of ISER 18th International Conference, Dubai, UAE, 16th January 2016.
Paramudita, A., & Ridwan, I. (2019). Teknik Supervisi Akademik di Sekolah Islam. Madrasa: Journal of Islamic Educational Management, 2(1), 1–6. https://doi.org/10.32940/mjiem.v2i1.91
Sahertain, Piet. 2008. Konsep Dasar Dan Teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Syafaruddin, Asrul, 2014, Manajemen Kepengawasan Pendidikan, Bandung : Ciptapustaka Media

No comments:

Post a Comment