Tuesday, March 10, 2020

Kuliah 8 Akhlak Tasawuf


Kuliah 8
Akhlak Tasawuf

Tahapan-Tahapan Tasawuf
               Ada empat macam tahapan tasawuf yang harus dilalui bai yang ingin menekuni tasawuf yaitu syariat, tarekat, hakikat, dan ma’rifat
1.   Syariat
Syariat merupakan syarat mutlak bagi salik (penempuh jalan ruhani) menuju Allah. Jika  syarat tidak dipenuhi, maka tidak akan mencapai tujuan. Ada dua makna syariat, yaitu makna umum yang biasa digunakan oleh para ulama terkait dengan penyembahan dan ibadah, moral dan kemasyarakatan, ekonomi dan kepemerintahan. Makna kedua, makna yang lebih luas, yaitu, apapun yang telah Allah perintahkan baik secara langsung (wahyu) maupun melalui nabi-Nya itulah yang disebut syariat.
Dengan demikian maka syariat meliputi segala sisi kehidupan manusia. Syariat tidak terbatas pada pembahasan shalat, zakat, puasa dan haji. Tetapi syariat menyangkut aturan kehidupan yang mengantarkan manusia menuju kehidupan yang sebenarnya. Syariat mengantarkan manusia menuju perjalanan ruhani. Syariat merupakan etape awal menuju sufi.
2.   Tarekat
Tarekat adalah jalan yang dilalui oleh orang sufi dalam perjalanannya menuju Tuhan. Tarekat digambarkan sebagai jalan yang berpangkal pada syari’ah, sebab jalan utama disebut syar’i sedangkan anak jalan disebut thariq. Kata ini terambil dari kata tharq yang di antara maknanya adalah “mengetuk” seperti dalam ungkapan tharq al-bab yang berarti “mengetuk pintu”. Oleh karena itu, cara beribadah seorang sufi disebut tarekat karena ia selalu mengetuk pintu hatinya dengan dzikrullah atau mengingat Allah. Cara beribadah semacam ini oleh Nabi SAW disebut dengan tarekat hasanah (cara yang baik).
Ada 2 macam tarekat yaitu tarekat wajib dan tarekat sunat.
Tarekat wajib, yaitu amalan-amalan wajib, baik fardhu ain dan fardhu kifayah yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Tarekat sunat, yaitu kumpulan amalan-amalan sunat dan mubah.untuk memperoleh peningkatan predikat taqwa. Tentu saja orang yang hendak mengamalkan tarekat sunnah harus mengamalkan tarekat wajib. Jadi tarekat sunnah ini adalah tambahan amalan-amalan di atas tarekat wajib.
Macam-macam tarekat:
  1. Tarekat Qadiriyyah, didirikan oleh syeikh ‘Abd al-Qadir al-Jilani). Tarekat ini merupakan cikal bakal munculnya berbagai cabang tarekat di dunia Islam.
  2. Tarekat Syadziliyyah, didirikan oleh ‘Ali ‘abd Allah bin ‘abd al jabbar Abu Hasan al-Syadzili
  3. Tarekat Naqsabandiyyah, didirikan oleh Muhammad bin Muhammad Baha’ al-Din al-Uwaysi al-Bukhari Naqsyabandi
  4. Tarekat Maulawiyyah, nama tarekat ini dinisbatkan pada gelar Maulana yang diberikan kepada Jalal al-Din Rumi
  5. Tarekat Syaththariyyah, didirikan oleh Syeikh ‘Abd Allah al-Syaththari
3.   Hakikat
               Hakikat artinya i`tikad atau kepercayaan sejati (mengenai Tuhan), maka hakikat ini pekerjaan hati. Sehingga tidak ada yang dilihat didengar selain Allah, atau gerak dan diam itu diyakini dalam hati pada hakikatnya adalah kekuasaan Allah.
               Hakikat adalah kemampuan seseorang dalam merasakan dan melihat kehadiran Allah di dalam syari’at itu, sehingga hakikat adalah aspek yang paling penting dalam setiap amal, inti, dan rahasia dari syari’at yang merupakan tujuan perjalanan salik.
               Hakikat yang berarti kebenaran atau benar-benar ada, orang-orang sufi menjadikan Allah sebagai sumber kebenaran, dan meyakini seyakin-yakinya, tiada yang lebih indah kecuali mencitai Allah swt dan mentaatinya. Hakekat ini akan di akan dicapai seseorang setelah mencapai makrifat yang sebenar-benarnya dalam tingatan ini benar-benar tiada tabir atau hijab dengan Allah artinya sinyal kita benar nyambung kepada Allah, sehingga ada diantara kita yang memiliki indra ke
4.   Ma’rifat
               Makrifat, menurut al-Gazali, ialah pengetahuan yang meyakinkan, yang hakiki, yang dibangun di atas dasar keyakinan yang sempurna (haqq al-yaqin). Ia tidak didapat lewat pengalaman inderawi, juga tidak lewat penalaran rasional, tetapi semata lewat kemurnian qalbu yang mendapat ilham atau limpahan nur dari Tuhan sebagai pengalaman kasyfiy atau ‘irfaniy.

No comments:

Post a Comment